EmitenNews.com - Perusahaan jasa keuangan grup Sinarmas PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) meraup laba bersih Rp1,523 trilliun dalam sembilan bulan pertama tahun 2021, naik 29,39 persen dibandingkan periode sama tahun 2020 sebesar Rp1,177 triliun. Naikan laba itu berkat penekanan beban usaha.

 

Hasil itu juga mendongkrak laba bersih per saham dasar menjadi Rp239. Sedangkan akhir September 2020 tercatat Rp185.

Padahal menilik laporan keuangan kuartal III 2021 tanpa audit Sinar Mas Multiartha yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia(BEI), Senin(29/11/2021) terlihat pendapatan menyusut 2,48 persen menjadi Rp27,502 triliun.

 

Susutnya pendapatan itu dipicu amblasnya sedalam 8,29 persen  atas pos penjaminan asuransi menjadi Rp19,191 triliun. Senasib, pendapatan bunga dan bagi hasil terpapas sedalam 2,9 persenmenjadi Rp3,944 triliun.

 

Bahkan periode ini perseroan tidak membukukan keuntungan atas kenaikan nilai wajar efek yang belum direalisasikan, berbanding terbalik dengan periode sama tahun lalu yang menbukukan keuntungan nilai wajar efek yang belum direalisasikan sebesar Rp1,159 triliun.

 

Tapi dalam kuartal III 2021, perseroan membukukan keuntungan penjualan investasi jangka pendek sebesar Rp1,842 triliun, sedangkan periode sama tahun lalu nihil.

 

Menariknya perseroan dapat menekan beban sedalam 4,23 persen menjadi Rp25,911 triliun. Hal itu disebabkan penyusutan beban penjaminan asuransi sedalam 3,43 persen menjadi Rp19,07 triliun. Selain itu, kerugian penjualan investasi jangak pendek tercatat nihil, sedangkan periode sama tahun lalu tercatat Rp843,8 miliar.

 

Sementara itu, aset tumbuh 6,18 persen menjadi Rp115,13 triliun. Hal itu ditopang pertumbuhan simpanan dari pihak berelasi sebesar 43,20 persen menjadi Rp6,113 triliun.