EmitenNews.com - DJIA naik sebesar +0,24% pada hari Rabu (31/07), diikuti oleh S&P 500 (+1,58%) dan Nasdaq (+2,64%). Kekuatan di Wall Street didukung oleh pernyataan dari Fed pada pertemuan FOMC, yang dipersepsikan oleh investor sebagai dovish.


Katalis bagi Wall Street adalah penurunan imbal hasil UST menjadi 4,1%, dipengaruhi oleh rilis data perubahan ketenagakerjaan ADP untuk Juli-2024, yang mencapai 122 ribu, di bawah konsensus 150 ribu. Selain itu, PMI Chicago untuk Juli-2024 turun menjadi 45,3 dari pembacaan bulan sebelumnya sebesar 47,4.


Hari ini pasar akan menantikan beberapa rilis data seperti: 1) PMI Manufaktur Caixin Tiongkok Juli-2024; 2) Keputusan Suku Bunga BoE GB; 3) PMI Manufaktur ISM AS Juli-2024.


Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) tengah menunggu kajian dari Kementerian Kesehatan terkait penerapan cukai atas pangan olahan siap saji.


"Kami menilai penerapan cukai atas pangan siap saji berpotensi menurunkan daya beli konsumen, apalagi dengan adanya rencana kenaikan PPN ke depannya," ulas MNC Sekuritas dalam Morning Navigator-nya hari ini.


Hal ini akan berdampak pada konsumen maupun sejumlah perusahaan di sektor restoran. Lebih jauh, mereka melihat regulasi ini sebagai pelengkap penerapan cukai atas minuman kemasan yang mengandung gula (MBDK).


IHSG menguat +0,19% ke level 7.255,76 pada perdagangan Rabu (31/07) diikuti aksi beli bersih asing sebesar Rp2,12 triliun. Mayoritas sektor menguat dan menopang penguatan indeks, dipimpin sektor perindustrian (+1,57%) dan disusul sektor kesehatan (+0,94%).


Di sisi lain, sektor teknologi memimpin pelemahan (-1,70%) dan disusul sektor konsumen nonsiklis (-0,15%). Indeks menguat seiring dengan penguatan bursa Asia lainnya menyusul keputusan tak terduga Bank Sentral Jepang (BoJ) yang menaikkan suku bunga acuan dari 0,1% menjadi 0,25% pada pertemuan Juli 2024, yang merupakan suku bunga tertinggi sejak Desember 2008.


Selain itu, BoJ juga menyatakan rencananya untuk mengurangi pembelian obligasi pemerintah dengan target pengurangan kepemilikan obligasi sebesar ~7-8% pada tahun fiskal 2026. Pasar masih fokus pada keputusan suku bunga The Fed. Nilai tukar Rupiah ditutup menguat pada level Rp16.260/USD.


Kami memperkirakan IHSG akan bergerak pada kisaran harga 7.228-7.275. Rekomendasi hari ini: BBNI, MDKA, MIKA, PTBA.(*)