Pasar Modal Syariah Belum Optimal, BEI Bakal Gandeng Ormas Islam Untuk Kejar Target
EmitenNews.com—Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai pertumbuhan pasar modal syariah sepanjang 2022 cukup baik. Salah satunya tercermin dari Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) yang mencatat pertumbuhan sebesar 15,19 persen secara year-to-date (ytd).
Jika dibandingkan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), kinerja ISSI jauh lebih cemerlang. Meski demikian, menurut Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, pertumbuhan pasar modal syariah masih belum optimal.
"Kita melihat kalau itu (pertumbuhan pasar modal syariah) belum pada potensi yang penuh. Artinya ruang untuk pasar modal syariah bertumbuh masih sangat besar," jelas Jeffrey saat ditemui media, Kamis (2/2/2023).
Dari sisi jumlah, porsi investor syariah sangat kecil dibandingkan total investor keseluruhan. Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor syariah hingga September 2022 hanya 114.116 dari sekitar 10 juta investor pasar modal.
Menurut Jeffrey, salah satu kendala lambatnya pertumbuhan investor syariah adalah adanya kewajiban untuk membuka Rekening Dana Nasabah (RDN) syariah. Sementara beberapa bank syariah saat ini tidak memiliki teknologi yang maju seperti di bank konvensional.
"Ini yang akan kita koordinasikan terus dengan anggota bursa penyelenggara RDN syariah," kata Jeffrey.
Untuk mengoptimalkan potensi tersebut Bursa akan mengajak lebih banyak Anggota Bursa (AB) untuk melengkapi layanannya dengan Syariah Online Trading System (SOTS). Menurut Jeffrey, saat ini anggota bursa yang memiliki sistem transaksi khusus tersebut baru berjumlah 17.
Pada tahun ini, Jeffrey menyampaikan, BEI membidik setidaknya dua hingga tiga AB SOTS baru. Dengan penambahan AB SOTS ini diharapkan jumlah investor saham syariah juga mengalami peningkatan.
BEI juga akan mendorong pertumbuhan lainnya melalui galeri investasi syariah yang saat ini jumlahnya hampir mencapai 200 galeri di seluruh Indonesia. BEI juga akan bekerja sama dengan organisasi Islam besar seperti NU dan Muhammadiyah hingga pesantren untuk memberikan edukasi dan informasi mengenai pasar modal syariah.
Related News
OJK Awasi Ketat Pinjol KoinP2P, Ini Alasannya
Pendapatan dan Laba JSPT Kompak Menguat per September 2024
IDX Gelar Ring the Bell for Climate & Closing Ceremony
IHSG Turun Tipis di Sesi I, ISAT, TLKM, ESSA Top Losers LQ45
Hasil Survei, BI Tangkap Sinyal Penghasilan Warga Bali Tumbuh Positif
BEI Pangkas Syarat NAB Pencatatan Reksa Dana Jadi Rp1M, Ini Tujuannya