EmitenNews.com—PT Habco Trans Maritima Tbk (HATM) perusahaan di bidang spesialisasi dalam operasional kapal bulk carrier yang juga merupakan salah satu anak usaha dari PT Habco Primatama berencana untuk melakukan penawaran umum perdana (initial public offering /IPO) saham dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 1,22 miliar saham. 

 

Di mana, perseroan mematok kisaran harga IPO di Rp 150-250 sehingga total dana segar yang akan didapat dari penawaran awal ini sebanyak banyaknya Rp305 miliar.

 

Namun, bersamaan dengan konversi hutang dan program Employee Stock Allocation (ESA) yang akan dijalankan, total hasil penawaran umum kemudian akan menjadi maksimal Rp 350 miliar.

 

"Selain daripada pengembangan armada kapal bulker, dengan go public ini juga akan mendukung reputasi HATM untuk dapat bersaing dipasar regional dan internasional," ujar Komisaris Utama HATM Hasanul Arifin Hasibuan dalam keterangan resmi, Selasa (28/6/2022).

 

Didukung dengan 3 armada kapal bulk carrier , HATM telah berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 252 miliar dan laba usaha sebesar Rp 90,1 miliar pada tahun 2021 lalu. Pada tahun 2022, HATM berencana untuk melakukan IPO saham untuk meningkatkan modal serta mendukung kegiatan usaha perseroan.

 

"HATM sebelumnya merupakan divisi internal Habco Primatama yang mengoperasikan kapal bulk carrier . HATM kemudian didirikan pada tahun 2019 sebagai bentuk dedikasi dalam layanan kapal bulk carrier secara spesifik. Penawaran Perdana Umum Saham ini merupakan langkah pengembangan HATM selanjutnya agar dapat menyeimbangi permintaan pasar. Pada tahun 2021, utilisasi armada kapal bulk carrier  HATM hampir mencapai kapasitas penuh," kata Direktur Utama HATM Andrew Kam.

 

Adapun dana hasil IPO tersebut akan digunakan HATM untuk dapat membeli armada kapal bulk carrier baru sejalan dengan pertumbuhan permintaan pasar atas jasa pengangkutan.

 

Induk usaha HATM, PT Habco Primatama sudah berdiri sejak 1991 dan telah mengembangkan usaha pengangkutan kapal laut dari hulu ke hilirnya. Layanan Habco Group memiliki fokus pada logistik maritim yang termasuk namun tidak terbatas pada kapal tongkang, stevedoring, floating crane, docking, dan galangan kapal.