Paus Fransiskus Tiba di Indonesia, Sebarkan Semangat Keberagaman

Pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia Paus Fransiskus tiba di Indonesia, Selasa siang, 3 September 2024. dok. Antara/Muhammad Iqbal.
Bersama Grand Syeikh al-Azhar Ahmad el-Thayeb, Paus Fransiskus menandatangani Dokumen Abu Dhabi tentang Human Fraternity. Penandatanganan ini menunjukkan kesamaan semangat ajaran dan komitmen Islam dan Katolik dalam membangun harkat dan martabat kemanusiaan serta kerja sama antar iman dalam perdamaian.
Wapres juga mengatakan bahwa dua ormas Islam terbesar di Indonesia yakni Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah juga pernah meraih penghargaan tentang kemanusiaan dan persaudaraan.
"Bahkan ada semacam award untuk Indonesia, dari empat award yang diberikan tentang kemanusiaan dan persaudaraan, dua dari kita Indonesia yaitu dua ormas besar NU dan Muhammadiyah," tutur Wapres.
NU dan Muhammadiyah meraih penghargaan Zayed Award for Human Fraternity atau Penghargaan Zayed untuk Persaudaraan Manusia 2024 yang disampaikan Abu Dhabi, UEA pada Februari 2024.
Data yang ada menunjukkan, penghargaan diberikan karena kedua organisasi Islam itu dianggap punya upaya luar biasa dalam mengatasi tantangan sosial yang kompleks. Selain itu keduanya juga dianggap telah mempromosikan perdamaian serta solidaritas internasional pada masyarakat akar rumput.
Untuk itu Wapres menyambut baik kedatangan Paus Fransiskus yang diharapkan dapat membangun persaudaraan seluruh bangsa di dunia.
"Kita sambut baik dan ini akan membangun persaudaraan dan persahabatan seluruh bangsa di dunia, apa pun agamanya, apa pun bangsanya sehingga kita untuk menghentikan peperangan-peperangan yang ada di mana-mana ini. Kita terima kasih atas kunjungannya," kata Wapres Ma’ruf Amin. ***
Related News

Kasus Narkoba, Hakim PN Batam Vonis Kompol Satria Pidana Seumur Hidup

Mitigasi Polusi Udara Jabodetabek, KLH Gencarkan Pengawasan

Pemerintah Bagikan BSU 2025 Rp600 Ribu, Cek Kriteria Penerima

Pencemaran Udara di Jabodetabek, KLH Tindak 116 Industri Kontributor

Menteri PU Ungkap Swasta Kapok Garap Proyek Pemerintah, Ada Apa?

Diskon Tarif Listrik 50 Persen Batal, Simak Komentar Menteri Bahlil