Ia menambahkan pemerintah dan Bank Indonesia telah berkomitmen mereformasi perpajakan dan melanjutkan skema berbagi beban jilid III untuk pendanaan APBN pada 2022. Kondisi itu menjaga ruang dan berkelanjutan fiskal dalam jangka menengah, terutama dalam menurunkan defisit anggaran menuju di bawah 3 persen terhadap PDB pada 2023.

 

"Di tengah kondisi fiskal yang lebih hati-hati, sinergi fiskal-moneter dinilai sebagai hal yang positif berpotensi mengurangi tekanan terhadap peringkat kredit Indonesia. Kami memperkirakan imbal hasil obligasi pemerintah dengan durasi 10 tahun untuk tahun 2022 akan berada di level 6 persen hingga 6,25 persen," ujar Ezra.