Pefindo Beri Rating Emiten Grup Bakrie (BUMI) idA+, Tapi Ada Catatan!
Salah satu tambang milik BUMI.
EmitenNews.com - PEFINDO menegaskan peringkat idA+ dengan prospek stabil untuk PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Peringkat tersebut mencerminkan posisi bisnis BUMI yang kuat serta cadangan dan sumber daya tambang yang memadai. Peringkat dibatasi oleh posisi biaya tunai (cash cost) yang moderat, risiko atas pengembangan proyek baru, serta paparan terhadap harga komoditas yang berfluktuasi dan risiko lingkungan.
Peringkat dapat dinaikkan apabila BUMI dapat menurunkan posisi cash cost yang akan meningkatkan marjin keuntungan Perusahaan dan memperkuat manajemen operasinya. Peringkat juga dapat dinaikkan apabila BUMI sukses mendiversifikasi bisnis dan memperoleh pendapatan yang signifikan dari sumber usaha selain batubara termal dengan tetap mempertahankan level produksi batubara saat ini.
Kami dapat menurunkan peringkat apabila Perusahaan memperoleh pinjaman yang signifikan dibandingkan proyeksi tanpa dikompensasi dengan penambahan pendapatan dan EBITDA yang akan memperburuk profil keuangan Perusahaan. Penurunan pendapatan atau EBITDA yang diakibatkan oleh turunnya harga atau volume penjualan batubara juga dapat memberikan tekanan pada peringkat Perusahaan.
BUMI mengoperasikan tambang batubara dan emas melalui anak usahanya, PT Arutmin Indonesia dan PT Bumi Resources Minerals Tbk. Perusahaan juga memiliki saham mayoritas sebesar 51% atas PT Kaltim Prima Coal (KPC), salah satu perusahaan tambang batubara terbesar di Indonesia. Per 31 Desember 2024, BUMI dimiliki oleh Mach Energy (Hongkong) Limited (45,78%), HSBC-Fund SVS A/C Chengdong Investment Corp-Self (10,56%), Treasure Global Investment Limited (8,08%), dan publik (35,58%).
Related News
BRI Tegaskan Dukungan Jangka Panjang Pemulihan Bencana Sumatera
Bank UOB Siapkan Penerbitan Obligasi Rp500 Miliar
IPCM Konsisten Beri Nilai Tambah, Dividen Interim Cair 15 Januari 2026
Kena Imbau OJK, OK Bank Kaji Beberapa Alternatif Penambahan Modal
Dicecar BEI Soal Kasus Laptop Kemendikbudristek, Zyrexindo Jawab Ini
Lanjutkan Hajatan Obligasi dan Sukuk, PNM Incar Rp2 Triliun





