EmitenNews.com - Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idA+ Bumi Resources (BUMI) dengan prospek stabil. Peringkat itu, merefleksikan posisi bisnis emiten batu bara Bakrie Group itu kuat, cadangan, dan sumber daya tambang memadai. 

Peringkat dibatasi posisi biaya tunai (cash cost) moderat, risiko atas pengembangan proyek baru, paparan terhadap harga komoditas berfluktuasi, dan risiko lingkungan. Peringkat dapat dinaikkan apabila perseroan dapat menurunkan posisi cash cost.

Dengan demikian, akan meningkatkan marjin keuntungan perusahaan, dan memperkuat manajemen operasinya. Peringkat juga dapat dinaikkan apabila perseroan sukses mendiversifikasi bisnis, dan memperoleh pendapatan signifikan dari sumber usaha selain batubara termal dengan tetap mempertahankan level produksi batu bara saat ini. 

Pefindo dapat menurunkan peringkat apabila perusahaan memperoleh pinjaman signifikan dibanding proyeksi tanpa dikompensasi dengan penambahan pendapatan, dan EBITDA akan memperburuk profil keuangan perusahaan. Penurunan pendapatan atau EBITDA akibat koreksi harga atau volume penjualan batu bara juga dapat memberi tekanan pada peringkat perusahaan. 

Perseroan mengoperasikan tambang batu bara, dan emas melalui anak usaha. Yaitu, Arutmin Indonesia, dan Bumi Resources Minerals (BRMS). Perusahaan juga memiliki saham mayoritas 51 persen atas Kaltim Prima Coal (KPC), salah satu perusahaan tambang batu bara terbesar Indonesia. 

Per 30 September 2024, pemegang saham Bumi Resources terdiri dari Mach Energy (Hongkong) Limited 45,78 persen, HSBC-Fund SVS A/C Chengdong Investment Corp-Self 10,68 persen, Treasure Global Investment Limited 8,08 persen, dan publik 35,46 persen. (*)