Pefindo Ungkap Rencana Baru Grup Bakrie (BUMI)

Ilustrasi: Tambang batu bara milik BUMI
EmitenNews.com - PEFINDO memberikan peringkat idA+ untuk rencana Obligasi Berkelanjutan I yang akan diterbitkan oleh PT Bumi Resources Tbk (BUMI) senilai maksimal Rp5 triliun.
PEFINDO dalam rilisnya yang dikutip Sabtu (5/) menyebutkan Perusahaan berencana untuk menerbitkan Obligasi Berkelanjutan | Tahap | senilai maksimal Rp350 miliar yang akan digunakan untuk membiayai sebagian akuisisi Wolfram Limited.
Pada saat yang bersamaan, PEFINDO menegaskan peringkat idA+ dengan prospek stabil untuk BUMI. Peringkat tersebut mencerminkan posisi bisnis BUMI yang kuat serta cadangan dan sumber daya tambang yang memadai.
Peringkat dibatasi oleh posisi biaya tunai (cash cost) yang moderat, risiko atas pengembangan proyek baru, serta paparan terhadap harga komoditas yang berfluktuasi dan risiko lingkungan.
Peringkat dapat dinaikkan apabila BUMI dapat menurunkan posisi cash cost yang akan meningkatkan marjin keuntungan Perusahaan dan memperkuat manajemen operasinya.
Peringkat juga dapat dinaikkan apabila BUMI sukses mendiversifikasi bisnis dan memperoleh pendapatan yang signifikan dari sumber usaha selain batubara termal dengan tetap mempertahankan level produksi batubara saat ini.
"Kami dapat menurunkan peringkat apabila Perusahaan memperoleh pinjaman yang signifikan dibandingkan proyeksi tanpa dikompensasi dengan penambahan pendapatan dan EBITDA yang akan memperburuk profil keuangan Perusahaan" tulis Pefindo.
Penurunan pendapatan atau EBITDA yang diakibatkan oleh turunnya harga atau volume penjualan batubara juga dapat memberikan tekanan pada peringkat BUMI.
BUMI mengoperasikan tambang batubara dan emas melalui anak usahanya, PT Arutmin Indonesia dan PT Bumi Resources Minerals Tbk.
Perusahaan juga memiliki saham mayoritas sebesar 51% atas PT Kaltim Prima Coal (KPC), salah satu tambang batubara terbesar di Indonesia.
Per 31 Desember 2024, BUMI dimiliki oleh Mach Energy (Hongkong) Limited (45,78%), HSBC-Fund SVS A/C Chengdong Investment Corp-Self (10,56%), Treasure Global Investment Limited (8,08%), dan publik (35,58%).
Related News

Kontrak Baru WIKA Rp4,78 Triliun Dominan Industri Penunjang Konstruksi

Damai Investama Kembali Kurangi Kepemilikan Saham Transkon (TRJA)

BRI Kucurkan Rp1.137T untuk UMKM, Ekonomi Grassroot Terdongkrak!

BNI Borong Dua Penghargaan Bergengsi dari OJK

Gozco Plantations (GZCO) Umumkan Buyback Saham

BRI Hadirkan UMKM Kuliner & Cashback di Kampoeng Tempo Doeloe 2025