EmitenNews.com - Pekerja migran Indonesia (PMI) merupakan pilar penting perekonomian nasional. Hal ini tecermin dari kontribusi PMI dalam bentuk remitansi yang menjadi salah satu penyumbang devisa negara terbesar.


Oleh karena itu, Bank Indonesia (BI) dan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) memandang sangat penting untuk memperkuat kerja sama dan koordinasi untuk peningkatan pemberdayaan ekonomi dan keuangan PMI. Komitmen tersebut ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (NK) antara Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung, dan Kepala BP2MI, Benny Rhamdani di Jakarta (31/5).


Ruang lingkup kerja sama meliputi pemberdayaan ekonomi dan keuangan pekerja migran Indonesia, peningkatan edukasi dan literasi pelindungan konsumen, pengembangan data dan statistik PMI untuk mendukung perumusan kebijakan, serta bentuk kerja sama dan koordinasi lainnya dalam rangka pelaksanaan tugas dan kewenangan BI dan BP2MI. NK BI dan BP2MI berlaku efektif hingga 31 Mei 2029.


Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung, menyampaikan tiga hal yang perlu didorong untuk peningkatan pemberdayaan ekonomi dan keuangan PMI. "Pertama, pada proses pra-keberangkatan para pekerja migran perlu dibekali terkait literasi keuangan agar dapat mengelola keuangan secara bijak dan aman serta memanfaatkan remitansi untuk tujuan produktif," katanya.


Kedua, pada saat penempatan di luar negeri, pekerja membutuhkan dukungan layanan remitansi yang handal dan terpercaya, agar dapat mengirimkan uang kepada keluarga di tanah air dengan cepat dan aman. Dalam hal ini, mereka perlu didukung dengan peningkatan literasi layanan sistem pembayaran dan pelindungan konsumen.


Ketiga, pada saat kembali ke tanah air, pemberdayaan ekonomi pekerja migran juga perlu didorong melalui peningkatan akses pembiayaan lembaga keuangan formal, serta program pelatihan keterampilan kewirausahaan. Dengan demikian, para pekerja yang kembali ke tanah air memiliki bekal yang cukup untuk memulai usaha mandiri dan berkontribusi pada perekonomian.


“Kerja sama yang baik antara BP2MI dan BI diharapkan dapat berlangsung semakin kuat dan erat sehingga dapat memberikan dampak positif bagi para pekerja migran," demikian disampaikan Deputi Gubernur Juda.


Senada dengan hal itu, Kepala BP2MI, Benny Rhamdani, menyampaikan bahwa kerja sama antara BP2MI dan BI merupakan langkah strategis dalam menjawab tantangan akses keuangan yang kerap dihadapi pekerja migran. Kolaborasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pengelolaan keuangan para pekerja migran menjadi lebih baik yang pada akhirnya dapat mewujudkan PMI yang Merdeka, Berdaya, dan Sejahtera.(*)