EmitenNews - IHSG ditutup terkoreksi 0.46% di level 6166.82 pada 29 Maret 2021. Hari ini IHSG diperkirakan kembali terkoreksi, dengan menguji support area 6070-6150 pada perdagangan Selasa (30/3).


"Potensi pelemahan nilai tukar rupiah diperkirakan masih akan menjadi fokus pelaku pasar pada perdagangan Selasa," kata analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan.


Ia memperkirakan pasar menantikan data sektor ketenagakerjaan AS, salah satunya adalah unemployment rate yang diperkirakan turun ke level 6% di Maret 2021 (vs. 6.2% di Februari 2021). Hal ini sejalan dengan proyeksi kenaikan non farm payrolls di AS menjadi 655,000 di Maret 2021 dari 379,000 di Februari 2021. Keduanya menjadi indikasi positif akselerasi pemulihan ekonomi di AS.


Dari dalam negeri, pelaku pasar menantikan data inflasi bulan Maret 2021. Bank Indonesia memperkirakan tingkat inflasi turun menjadi 1.36% yoy di Maret 2021 dari 1.38% yoy di Februari 2021.


"Oleh sebab itu, pelaku pasar dapat mencermati saham bank, terutama bank bluechip seperti BBNI, BBRI dan BMRI," sambung Valdy. Saham lain yang dapat diperhatikan di perdagangan hari ini adalah SCMA, PGAS, MCAS dan ACES.


Kajian Teknikal Binaartha, berdasarkan rasio fibonacci, support maupun resistance berada pada 6081.11 hingga 6254.33. Berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, stochastic dan RSI masih menunjukkan sinyal negatif.


"Di sisi lain, pergerakan index telah menguji batas atas dari beberapa garis MA 10 maupun MA 60, sehingga peluang terjadinya koreksi lanjutan menuju kepada level support masih terbuka lebar," kata analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama.


Adapun sejumlah saham yang direkomendasikannya untuk menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut.


ADRO, Daily (1205) (RoE: 3.72%; PER: 18.53x; EPS: 64.76; PBV: 0.69x; Beta: 1.32): Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 200 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi” pada area level 1190 – 1210, dengan target harga secara bertahap di level 1255, 1305, 1360 dan 1715. Support: 1150 & 1030.


AKRA, Daily (3270) (RoE: 8.76%; PER: 14.31x; EPS: 231.23; PBV: 1.26x; Beta: 1.75): Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 10 sehingga peluang terjadinya penguatan, minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi” pada area level 3250 – 3270, dengan target harga secara bertahap di level 3420, 3600, 4010 dan 4420. Support: 3190 & 3090.


ASRI, Daily (232) (RoE: -14.17%; PER: -3.49x; EPS: -66.51; PBV: 0.50x; Beta: 2.31): Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 10 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi” pada area 226 – 232, dengan target harga secara bertahap di level 244, 260, 300, 340 dan 356. Support: 220 & 212.


IPCC, Daily (615) (RoE: -4.27%; PER: -25.78x; EPS: -24.24; PBV: 1.11x; Beta: N/A): Pergerakan harga saham telah menguji beberapa garis MA 20 maupun MA 60 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi” pada area 600 – 620, dengan target harga secara bertahap di level 665, 710, 820 dan 1000. Support: 570 & 530.


LSIP, Daily (1335) (RoE: 7.50%; PER: 13.14x; EPS: 102.35; PBV: 0.99x; Beta: 1.07): Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 60 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi” pada level 1320 – 1340, dengan target harga secara bertahap di 1380, 1425, 1480, 1610 dan 1740. Support: 1320 & 1280.


MNCN, Daily (1020) (RoE: 12.79%; PER: 8.40x; EPS: 122.09; PBV: 1.07x; Beta: 1.74): Pergerakan harga saham telah menguji beberapa garis MA 120 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi” pada level 1000 – 1020, dengan target harga secara bertahap di 1060, 1160, 1390 dan 1620. Support: 985.(*)