Peluang Besar, Indonesia Butuh 17,5 Juta Tenaga Ahli Digital sampai 2035
EmitenNews.com - Kementerian BUMN mengklaim Indonesia butuh 17,5 juta ahli digital sampai 2035. Kebutuhan itu tidak terelakkan menyusul tuntutan zaman, dan industri. Peluang itu, harus bisa diisi putra-putri terbaik bangsa.
Kalau benchmark dengan Amerika Serikat (AS), China, dan Indonesia, jumlah startup Indonesia akan terus tumbuh. ”Peluang dan kesempatan ini, tidak boleh diambil bangsa lain,” seru Menteri BUMN Erick Thohir, akhir pekan lalu.
Sebelumnya, Erick mendorong dan memfasilitasi pengembangan industri digital Indonesia secara komprehensif. Erick ingin Telkom membuka secara besar-besaran data center-data center di Indonesia untuk mendukung aktivitas bisnis pengusaha lokal.
Mengenai pendanaan, dengan BRI Ventures, Mandiri Capital, MDI, dan TMI, Erick juga akan mulai fokus pendanaan kepada startup. Mendorong generasi muda memiliki perusahaan-perusahaan besar menjadi unicorn-unicorn baru. Saat ini, Indonesia memiliki lima unicorn, bisa disulap menjadi 25 unicorn beberapa tahun mendatang.
Mendorong perusahaan menjadi besar, membuka lapangan kerja sangat masif, dan mendorong ekonomi untuk memastikan Indonesia terproteksi dengan digitalisasi. Pasalnya, posisi perusahaan Indonesia dari tahun ke tahun tidak berkembang. Padahal negara maju macam Amerika Serikat (AS), dan banyak negara lain perusahaan teknologi tumbuh besar. Bukan berdasar sumber daya alam. (*)
Related News
Harga Emas dan Perak Picu Penurunan HPE Konsentrat Tembaga
Serahkan Dokumen Ini, PBB Puji Setinggi Langit Indonesia
Produksi Baterai HLI Power Karawang Cukupi 150 Ribu Mobil Listrik
Dari Hobi Jadi Hoki, Cuan di Balik Bisnis Kartu Pokemon
Negosiasi Tarif Dagang dengan AS Masih Berjalan, Ini Harapan Indonesia
JK Pertanyakan Kehadiran Jenderal di Lahannya, TNI AD Kumpulkan Data





