Pembangunan Akses Jalan Stasiun Kereta Cepat Karawang Dikebut

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi dan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid melakukan pertemuan di Stasiun Kereta Cepat Karawang, Jawa Barat, Kamis (18/9), guna membahas percepatan pembangunan akses ke stasiun tersebut..(Foto: Kemenhub)
EmitenNews.com - Pemerintah akan percepat pembangunan akses jalan dari dan ke Stasiun Kereta Cepat Karawang. Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi dan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid telah melakukan pertemuan di Stasiun Kereta Cepat Karawang, Jawa Barat, Kamis (18/9), guna membahas hal tersebut.
“Akses jalan ke stasiun haruslah mudah. Dengan begitu, mobilitas masyarakat semakin lancar dan penggunaan transportasi umum meningkat. Langkah ini juga akan membantu mengurangi kemacetan, serta meningkatkan keselamatan dan kenyamanan penumpang,” ujar Menhub Dudy.
Sebagai informasi, Kajian Polar UI memproyeksikan jumlah penumpang Whoosh mencapai 32 ribu per hari, yang terdiri dari 18 ribu penumpang dari dan ke Stasiun Halim, Padalarang, juga Tegalluar, serta 14 ribu penumpang dari dan ke Stasiun Karawang.
Rencananya, terdapat 8 jalan akses dari dan ke Stasiun Kereta Cepat Karawang, yaitu akses 1 Exit Toll KM 42+000, akses 2 Jalan Kawasan, Akses 3 Jembatan Cibeet, akses 4, 5, dan 6 Jalan Kawasan, akses 7 akses Trans Heksa Karawang sisi Utara, serta akses 8 Trans Heksa Karawang sisi Selatan.
Untuk mempercepat pembangunan akses tersebut, Menhub Dudy meminta semua pihak bekerja sama, terutama memberi dukungan pendelegasian penlok dari kanwil BPN ke Kantah Karawang untuk akses 1-5, serta penetapan pemrakarsa UKL-UPL kepada Dinas Bina Marga dari Gubernur Jabar untuk akses 3-5.
“Kami mengajak seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah daerah maupun pihak swasta untuk bersinergi mempercepat penyediaan akses jalan dari dan ke Stasiun Kereta Cepat Karawang demi pelayanan transportasi umum yang lebih baik,” ujar Menhub Dudy.(*)
Related News

BTN Pastikan Tambahan Likuiditas Rp25T Terserap Optimal Akhir 2025

Pelaku Usaha Wait and See, Rp2.372T Pinjaman Belum Dicairkan

Rupiah Menguat 0,30 Persen pada September 2025

Rusak Kredibilitas Pemerintah, Menkeu Purbaya Tak Dukung Tax Amnesty

Wamenperin: Kerja Sama BRICS Penting untuk Masa Depan Industri Global

NFA Ingatkan Kewaspadaan Ketersediaan Bapok Jelang Akhir Tahun