Pemerintah Serap Rp12 Triliun dari Lelang Tujuh Seri Sukuk

Pemerintah pada selasa 15 April 2025 kemarin melaksanakan lelang tujuh seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara
EmitenNews.com - Pemerintah pada selasa 15 April 2025 kemarin melaksanakan lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk untuk seri SPNS13102025 (reopening), SPNS12012026 (new issuance), PBS003 (reopening), PBS030 (reopening), PBSG001 (reopening), PBS034 (reopening) dan PBS038 (reopening) melalui sistem lelang Bank Indonesia.
Dari tujuh seri sukuk yang dilelang Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebut total penawaran yang masuk sebesar Rp36.129.900.000.000.
Sedangkan total nominal yang diserap adalah sebesar Rp12 triliun.
Dalam lelang tersebut, pemerintah memutuskan untuk tidak menyerap dana dari seri SPNS13102025 meski menerima penawaran masuk Rp2,42 triliun.
Dari seri SPNS12012026, pemerintah menyerap dana senilai Rp1,3 triliun dengan imbal hasil (yield) rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6,38000 persen. Jumlah penawaran masuk untuk seri yang jatuh tempo pada 12 Januari 2026 itu mencapai Rp5,84 triliun, dengan imbal hasil terendah yang masuk sebesar 6,38 persen dan tertinggi 6,58 persen.
Untuk seri PBS003, diraup dana sebesar Rp3,4 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6,77997 persen. Jumlah penawaran masuk untuk seri yang jatuh tempo pada 15 Januari 2027 mencapai Rp11,30 triliun, dengan imbal hasil terendah yang masuk 6,75 persen dan imbal hasil tertinggi 6,95 persen.
Untuk seri PBS030, dimenangkan dana sebesar Rp4,5 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6,81998 persen. Jumlah penawaran masuk untuk seri yang jatuh tempo pada 15 Juli 2028 mencapai Rp8,32 triliun, dengan imbal hasil terendah yang masuk 6,79 persen dan imbal hasil tertinggi 6,95 persen.
Untuk seri PBSG001, dimenangkan nominal sebesar Rp1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6,80433 persen. Jumlah penawaran masuk untuk seri yang jatuh tempo pada 15 September 2029 mencapai Rp2,02 triliun, dengan imbal hasil terendah yang masuk 6,70 persen dan imbal hasil tertinggi 7,0 persen.
Untuk seri PBS034, pemerintah menyerap dana sebesar Rp300 miliar dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 7,02960 persen. Jumlah penawaran masuk untuk seri yang jatuh tempo pada 15 Juni 2039 mencapai Rp2,17 triliun, dengan imbal hasil terendah yang masuk 6,98 persen dan imbal hasil tertinggi 7,2 persen.
Terakhir, untuk seri PBS038, pemerintah memenangkan dana senilai Rp1,5 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 7,17783 persen. Jumlah penawaran masuk untuk seri yang jatuh tempo pada 15 Desember 2049 mencapai Rp4,06 triliun, dengan imbal hasil terendah yang masuk 7,15 persen dan imbal hasil tertinggi 7,30 persen.(*)
Related News

RI-Rusia Komitmen Perluas Kerjasama Ekonomi dan Investasi

IHSG Turun 0,13 Persen di Sesi I, AMRT, CTRA, INDF Top Losers LQ45

Wall Street Loyo, IHSG Makin Menyala

Investor Mulai Selektif, IHSG Fluktuatif

IHSG Orbit Zona Hijau, Koleksi Saham BRMS, MAPA, dan UNTR

Pengguna MyPertamina Selama Periode Lebaran Meningkat 45 Persen