EmitenNews.com - Perumda Paljaya bersama Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta dan Pemkot Jakarta Selatan melakukan sosialisasi Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat ( SPALD - T) di Wilayah Jakarta Selatan. Kegiatan sosialisasi berlangsung di Ruang Pola Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2022).


Direktur Utama Perumda Paljaya, Ir. Aris Supriyanto,M. Eng., mengungkapkan pihaknya mensosialisasikan pengelolaan air limbah domestik, serta mengajak para pelaku usaha berpartisipasi dalam pengelolaan air limbah di DKI Jakarta. Khususnya dalam mensukseskan pengembangan sistem perpipaan dan juga dapat mendorong untuk selalu mempraktikkan sanitasi yang aman, dalam upaya menanggulangi pencemaran lingkungan.


Salah satu cara untuk mengelola air limbah adalah melalui pendekatan terpusat, yakni menggunakan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T). Air limbah dialirkan dari gedung atau rumah dengan menggunakan jaringan perpipaan air limbah untuk dibawa ke instalasi pengelolaan air limbah domestik dan diolah sampai aman untuk dikembalikan ke lingkungan.


Aris menjelaskan untuk daerah yang sudah memiliki kepadatan penduduk lebih dari 150 jiwa per hektare sudah mutlak menggunakan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat. Pasalnya, daya dukung lingkungannya sudah tidak sesuai lagi jika menggunakan tangki septik. “Penggunaan SPALD Terpusat ini akan mensejajarkan Jakarta dengan Kota-kota besar di dunia dalam pengelolaan air limbah."


Dalam Rencana Induk, Pengembangan Prasarana & Sarana Pengelolaan Air Limbah Domestik yang diatur dalam Pergub DKI Jakarta nomor 41 tahun 2016, DKI Jakarta terbagi menjadi 15 zona pengelolaan air limbah. Saat ini baru zona 0 yang telah memiliki Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat.


Untuk mencapai target pengelolaan air limbah dibutuhkan kolaborasi aktif antarpemangku kepentingan di DKI Jakarta dari unsur Pemerintah dan pelaku usaha hingga seluruh lapisan masyarakat. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberi mandat kepada Perumda Paljaya sebagai operator pengelolaan air limbah resmi milik yang bertugas memastikan penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dalam pengelolaan air limbah.


“Masih terdapat 14 zona yang akan dibangun di DKI Jakarta. Untuk di daerah Jakarta Selatan, dalam waktu dekat akan dibangun IPAL dan Jaringan Perpipaan di Kawasan TB Simatupang sebagai upaya untuk terus mengembangkan layanan pengelolaan air limbah,” tambah Aris.


Harapannya, melalui kegiatan sosialisasi ini akan menggerakkan para pemangku usaha untuk ikut berpartisipasi dalam mengelola  air limbah di DKI Jakarta khususnya dalam mensukseskan pengembangan pemanfaatan sistem perpipaan air limbah domestik demi terwujudnya Sanitasi Aman untuk Jakarta.


Sementara itu Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin, S.Sos.,M.Si.,mengatakan, pemerintah kota ikut  berkewajiban mensukseskan kegiatan yang berkaitan dengan penanganan limbah di wilayah DKI Jakarta, khususnya di Jakarta Selatan, yang pertama menjadi contoh untuk Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat.


“Kami mohon dukungan dari teman - teman semuanya baik pengelola gedung, maupun pengelola tempat usaha sepanjang jalan Gatot subroto, maupun jalan Sudirman, Jalan Rasuna Said, dan Jalan Setia Budi, untuk bersama - sama menyelamatkan lingkungan, khususnya dilingkungan tempat tinggal maupun tempat usahanya," kata Munjirin


Kepala Dinas Lingkungan Hidup Prov DKI Jakarta, Asep Kuswanto SE., M.Si.,sangat mengapresiasi kegiatan sosialisasi ini. Saat ini jalur pipa limbah Perumda Paljaya ini baru ada di wilayah Jakarta Selatan. Diharapkan ke depan sistem perpipaan ini bisa dijadikan sebagai pola baru bagi pengolahan limbah seluruh gedung dan warga di Jakarta, sehingga bisa memanfaatkan apa yang sudah dibangun oleh Perumda Paljaya.


Sesuai regulasi yang ada di pemprov DKI Jakarta semua gedung, perusahaan, rumah tangga yang lokasinya terlewati oleh perpipaan jaringan Perumda Paljaya diharapkan dapat menggunakan atau memanfaatkan jaringan tersebut.


Persoalan limbah ke depan akan makin jadi permasalahan, apabila hal ini tidak segera ditangani dari awal. Banyak para pengusaha atau para pengelola tempat usaha yang belum tahu kalau daerahnya sudah dilewati jaringan pengelola limbah ini. ***