EmitenNews.com - Adhi Karya (ADHI) per 31 Desember 2024 mencatat laba bersih Rp152,49 miliar. Melesat 17,98 persen dari episode sama tahun sebelumnya sebesar Rp214,01 miliar. Dengan hasil itu, laba per saham dasar ikut menanjak menjadi Rp30,03 dari posisi sebelumnya Rp25,46. 

Pendapatan usaha terkumpul Rp13,35 triliun, drop 33,48 persen dari edisi sama tahun sebelumnya Rp20,07 triliun. Beban pokok pendapatan Rp11,72 triliun, mengalami penyusutan dari episode sama 2023 senilai Rp17,75 triliun. Laba kotor terakumulasi Rp1,62 triliun, melorot signifikan dari Rp2,32 triliun. 

Jumlah beban usaha Rp925,95 miliar, bengkak dari Rp878,8 miliar. Itu terdiri dari beban penjualan Rp19,49 miliar, bengkak dari Rp18,07 miliar. Beban umum dan administrasi Rp906,46 miliar, bengkak dari Rp860,72 miliar. Laba usaha tercatat Rp702,10 miliar, anjlok dari posisi sama tahun sebelumnya senilai Rp1,44 triliun. 

Bagian laba ventura bersama Rp884,67 miliar, melonjak dari Rp487,67 miliar. Bagian laba entitas asosiasi Rp2,36 miliar, menanjak dari minus Rp4,16 miliar. Beban keuangan Rp837,53 miliar, bengkak dari Rp809,08 miliar. Beban lainnya bersih Rp139,02 miliar, turun dari Rp281,52 miliar. 

Beban pajak penghasilan final Rp305,82 miliar, surut dari Rp520,92 miliar. Laba sebelum pajak Rp306,75 miliar, turun dari Rp316,1 miliar. Pajak penghasilan Rp25,6 miliar, mengalami penciutan dari akhir 2023 senilai Rp26,22 miliar. Laba tahun berjalan Rp281,14 miliar, terkoreksi dari Rp289,88 miliar. 

Jumlah ekuitas terkumpul Rp9,67 triliun, mengalami peningkatan dari episode sama akhir 2023 sebesar Rp9,21 triliun. Jumlah liabilitas Rp25,36 triliun, mengalami penyusutan dari akhir tahun sebelumnya Rp31,27 triliun. total aset tercatact Rp35,04 triliun, anjlok dari akhir 2023 sebesar Rp40,49 triliun. (*)