Pendapatan Meningkat, Rugi Bersih Jakarta Setiabudi Internasional (JSPT) Susut 78 Persen
EmitenNews.com—Pada Tahun Buku 2022, PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk (JSPT) tercatat mampu menekan rugi bersih hingga sebesar 78,59 persen menjadi Rp45,05 miliar dari rugi bersih di 2021 yang mencapai Rp210,41 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan JSPT yang dikutip Jumat (14/4), jumlah pendapatan perseroan di sepanjang 2022 melambung hingga 149,02 persen menjadi Rp1,38 triliun dari Rp552,78 miliar pada periode yang berakhir 31 Desember 2021.
Seiring dengan lonjakan pendapatan tersebut, beban pokok pendapatan JSPT di 2022 tercatat meningkat 104,75 persen (year-on-year) menjadi Rp451,41 miliar. Sehingga, laba bruto pada tahun lalu menjadi Rp925,15 miliar atau lebih tinggi 178,39 persen (y-o-y).
Pada Tahun Buku 2022, JSPT berhasil membukukan laba usaha sebesar Rp239,3 miliar, padahal setahun sebelumnya masih mencatatkan rugi usaha mencapai Rp220,38 miliar. Namun, pada tahun lalu perseroan terpantau masih mencatatkan rugi sebelum pajak penghasilan sebesar Rp75,79 miliar atau mengalami penurunan 78,13 persen (y-o-y).
Dengan adanya perolehan manfaat pajak penghasilan di 2022 yang sebesar Rp23,6 miliar, maka rugi tahun berjalan yang dicatatkan JSPT menjadi Rp52,19 miliar atau menurun 84,34 persen (y-o-y). Sementara itu, besaran rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada Tahun Buku 2022 tercatat Rp45,05 miliar atau menyusut 78,59 persen (y-o-y).
Per 31 Desember 2022, total liabilitas JSPT tercatat membengkak 13,8 persen (y-o-y) menjadi Rp3,38 triliun. Sedangkan, jumlah ekuitas hingga akhir Desember 2022 senilai Rp2,7 triliun atau menurun 0,37 persen dari Rp2,71 triliun pada akhir Desember 2021.
Related News
OJK dan Satgas PASTI Luncurkan Penanganan Penipuan Transaksi Keuangan
Transcoal (TCPI) Siapkan Capex Rp700M di 2025, Ini Peruntukannya
Wika Beton (WTON) Raih Penghargaan Ini di SNI Award 2024
Emiten Hermanto Tanoko (CLEO) Kuartal III Catat Laba Naik 61 Persen
Asahimas (AMFG) Pasang Strategi Ini Hadapi Fluktuasi Mata Uang
Berau Coal (BRAU) Perpanjang Tender Sukarela, Cek Detailnya