Pendapatan Naik 20 Persen, ENRG Kuartal I-2025 Defisit USD357,44 Juta

Aktivitas eksplorasi Blok Sengkang besutan Energi Mega Persada. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Energi Mega (ENRG) sepanjang kuartal pertama 2025 mencatat laba bersih USD17,95 juta. Tumbuh minimalis 1,64 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD17,66 juta. Dengan hasil itu, laba bersih per saham dasar dan dilusian emiten Grup Bakrie itu, menjadi USD0,00072 dari sebelumnya USD0,00071.
Penjualan bersih USD117,04 juta, melonjak 20 persen dari edisi sama tahun lalu USD97,27 juta. Beban pokok penjualan USD79,13 juta, bengkak dari sebelumnya USD64,09 juta. Laba kotor tercatat senilai USD37,9 juta, mengalami lompatan secara signifikan dari fase sama tahun sebelumnya USD33,18 juta.
Beban usaha tercatat USD4,96 juta, berkurang dari USD5,54 juta. Laba usaha tercatat USD32,94 juta, menanjak dari USD27,63 juta. Beban keuangan USD9,47 juta, bengkak dari Rp8,22 juta. Rugi penurunan nilai Rp994,73 ribu, bengkak dari USD429,75 juta. Penghasilan bunga nihil dari sebelumnya USD98,32 ribu.
Kerugian selisih kurs USD19,34 ribu, drop dari untung USD220,18 ribu. Lain-lain USD4,84 juta, meroket dari minus USD4,73 juta. Beban lain-lain USD5,64 juta, menciut dari USD13,07 juta. Laba sebelum beban pajak penghasilan USD27,29 juta, melesat dari USD14,56 juta. Laba bersih periode berjalan USD17,98 juta, naik dari USD17,68 juta.
Ekuitas bersih tercatat USD674,87 juta, melesat dari sebelumnnya USD657,14 juta. Defisit USD357,44 juta, menciut dari akhir 2024 senilai USD375,39 juta. Total liabilitas USD909,04 juta, berkurang dari akhir tahun lalu USD926,11 juta. Jumlah aset USD1,58 miliar, naik tipis dari USD1,58 miliar.
Kinerja produksi minyak dan gas (migas) juga menunjukkan peningkatan cukup baik dari periode sama tahun lalu. Produksi minyak (gross) meningkat 23 persen dari 6.882 barel per hari menjadi 8.479 barel per hari. Produksi gas (gross) juga mengalami kenaikan 18 persen dari 192 juta kaki kubik per hari menjadi 226 juta kaki kubik per hari.
Peningkatan produksi migas itu, karena sukseska perseroan mengakuisisi tiga perusahaan migas telah berproduksi. Yaitu, Sengkang (gas), Siak (minyak), dan Kampar (minyak). ”Kami berharap terus meningkatkan produksi di masa mendatang. Setelah akuisisi atas asset-aset itu, proporsi produksi perseroan yaitu 82 persen gas, dan 18 persen minyak,” tegas Syailendra S. Bakrie, Direktur Utama Energi Mega.
Selain strategi akuisisi, perseroan juga akan terus mengembangkan bisnis secara organik. Bentu dan Sengkang tetap menjadi kontributor utama terhadap produksi gas perseroan. ”Malacca Strait, Siak, dan Kampar akan mendukung pertumbuhan produksi minyak kami di masa depan,” harapnya. (*)
Related News

Hati-hati Saham Ini Dalam Pengawasan BEI

Baru Setahun, Komisaris INTP Warga Australia Mundur, Ada Apa?

Melesat 97 Persen, Kuartal I-2025 LPPF Kemas Laba Rp643 Miliar

Tumbuh 115 Persen, CPIN Kuartal I-2025 Catat Laba Rp1,53 Triliun

Melejit 134 Persen, KIJA Kuartal I-2025 Raup Laba Rp43,24 Miliar

Surplus 83 Persen, BRPT Kuartal I-2025 Kemas Laba USD16,16 Juta