EmitenNews.com -PT GTS Internasional Tbk (GTSI) membukukan laba bersih pada Quarter 2 2023 sebesar USD7,31 juta atau setara hampir Rp 103,9 miliar.  75,08 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2022 sebesar USD4,17 juta atau Rp 44,7 miliar. 

 

Dengan demikian, laba bersih per saham setara dengan Rp 6,58 per lembar.

 

Merujuk data laporan keuangan GTSI yang dikutip pada Senin (31/7/2023) disebutkan bahwa pendapatan perseroan mengalami penyusutan cukup dalam 36,13 persen dari USD21,14 juta jadi USD13,50 juta.

 

Pertumbuhan laba GTSI disebabkan oleh beban pokok pendapatan yang terkontrol di angka USD6,90 juta atau hanya setengah dari catatan pada periode sama tahun 2022 senilai USD12,72 juta.

 

Dengan begitu, laba bruto GTSI tercatat senilai USD6,60 juta, jumlah ini memang masih lebih rendah dari sebelumnya di angka USD8,41 juta.

 

Yang menarik dari catatan laporan keuangan GTSi adalah perseroan berhasil membukukan pendapatan operasional lainnya senilai USD3,21 juta atau melonjak dari sebelumnya di angka USD753 ribu. Dengan begitu total beban usaha malah surplus senilai USD433 ribu, dimana pos ini pada tahun sebelumnya menyumbang rugi usaha senilai USD3,41 juta. 

 

Berkat rapor positif itu, laba usaha GTSI sudah terlihat mencolok lonjakannya jadi USD7,03 juta dari sebelumnya hanya USD4,99 juta.

 

Lalu ditambah lagi GTSI mengantongi pendapatan keuangan senilai USD575 ribu dan bagian laba neto dari entitas usaha sebesar USD237 ribu. Perseroan hanya memikul beban pajak final sebesar USD159 ribu.

 

Untuk posisi aset, GTS International melaporkan terjadi penurunan 18,49 persen per 30 Juni 2023 menjadi USD104,48 juta atau turun USD19,31 juta dari USD123,80 juta.