EmitenNews.com - Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, mulai beroperasi penuh pada Minggu (29/10/2023). PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II memastikan penataan rute penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung ke Bandara Kertajati itu, berjalan lancar. AP II berharap peningkatan fasilitas akan meningkatkan rute bertambah, dan menjadi 34 penerbangan.

 

"Jadi, pada intinya buat kami prioritas yang pertama ini adalah bagaimana menyukseskan penataan ini," kata Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin kepada pers, di Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu.

 

Bandara Kertajati sebenarnya sudah beroperasi sejak 2018. Namun, belum optimal, karena sejumlah faktor. Salah satunya, masalah akses menuju bandara itu. Saat itu, akses daratnya Tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang -Dawuan) belum terealisasi, seingga pengoperasiannya menjadi tidak optimal. 

 

"Nah, Tol Cisumdawu sudah diresmikan Bapak Presiden boleh dibilang akses memutus persoalan yang tidak terintegrasi. Ini momentum yang kami jaga," ucap Awaluddin.

 

Tujuan penataan tersebut untuk mengembangkan potensi penerbangan di Jabar, khususnya untuk rute internasional. Sebab, Bandara Husein Sastranegara terkendala terkait dengan landasan pacu. Bandara komersial yang dioperasikan dari basis TNI AU itu, memiliki panjang landas pacu cuma 2.200 meter lebar 45 meter, sehingga bisa dipastikan wide body aircraft itu tidak bisa. 

 

"Itu berarti potensi penerbangan internasional itu kecil, kenapa? karena penerbangan internasional di atas 5 jam penerbangan," ujarnya.

 

Setelah penataan tersebut, langkah selanjutnya, yaitu meningkatkan rute penerbangan di Bandara Kertajati. Untuk pengoperasian pada 29 Oktober 2023, Bandara Kertajati melayani tujuh rute domestik, yaitu Balikpapan, Banjarmasin, Batam, Denpasar, Makassar, Medan, dan Palembang. Terdapat total tiga maskapai yang melayani rute itu.

 

Awaluddin menyebutkan, secepatnya trafik harus didongkrak maksimal. Saat ini tiga maskapai, ditingkatkan menjadi enam maskapai. Lalu, rute yang tujuh, menjadi 14 kan semua bisa dihitung. Setelah ditingkatkan menjadi tujuh rute, diharapkan bisa mendapatkan 32-34 penerbangan.

 

"Jadi dengan peningkatan fasilitas, peluang untuk menumbuhkan traffic terjadi. Saat ini, Bandung (Husein Sastranegara) hanya 18-20 penerbangan sehari," kata Awaluddin. ***