EmitenNews.com - PT Trias Sentosa Tbk (TRST) membagikan dividen tunai sebesar Rp 20 per lembar saham atau Rp 56,16 miliar untuk tahun buku 2021.


Presiden Direktur PT Trias Sentosa Tbk, Sugeng Kurniawan, mengatakan pada 2021 perseroan berhasil memanfaatkan tingginya permintaan pasar domestik maupun pasar ekspor yang disebabkan oleh adanya gangguan rantai pasokan barang secara global terkait dengan kondisi pandemi Covid-19.


Trias Sentosa mencatat penjualan Rp 3,65 triliun,tumbuh 22,1% dibandingkan dengan penjualan 2020. Penjualan itu berasal dari penjualan domestik sebesar Rp 1,95 triliun atau 53% dari total penjualan dan penjualan ekspor sebesar Rp 1,70 triliun atau 47% dari total penjualan. Produk kemasan plastik fleksibel atau film plastik yang diproduksi oleh Trias Sentosa adalah Cigarette Film, Matte Film, Pearlize Film, White Film, Barrier Film, Label Film, dan Paper Lamination Film.


Peningkatan penjualan itu disertai pula peningkatan laba bruto konsolidasi dan laba neto tahun berjalan konsolidasi masing-masing sebesar 41%, dan 174% dibandingkan dengan 2020. Dengan capaian yang baik di 2021, Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) perseroan 2022 menyetujui penggunaan sebagian laba tahun 2021 untuk pembayaran dividen tunai.


"Dividen sebesar Rp 20 per lembar saham untuk tahun buku 2021 ini telah disetujui dalam RUPS hari ini dan akan dibayarkan setiap saat yang dikeluarkan perseroan kepada pemegang saham yang tercatat dalam daftar perseroan yang ditetapkan direksi sesuai ketentuan berlaku," kata Sugeng saat Paparan Publik usai RUPS di Surabaya, Jumat (17/6/2022).


Lebih lanjut Sugeng mengatakan perseroan yakin dapat meningkatkan penjualan di masa mendatang sesuai dengan peningkatan kebutuhan pasar. Untuk itu, perseroan telah melakukan investasi untuk mesin biaxially oriented polypropylene 7 ( BOPP ) dengan nilai investasi USD40 juta dan mesin cast polypropylene (CPP) dengan nilai investasi USD8 juta. Investasi BOPP 7 akan menambah produksi sekitar 30.000 ton per tahun, sedangkan mesin CPP bakal menambah produksi kurang lebih 15.000 ton per tahun. Secara total terdapat tambahan kapasitas produksi sebesar 45.000 ton per tahun.


"Kami merencanakan mesin-mesin tersebut bisa beroperasi pada akhir 2022 ini," kata Sugeng.


Sugeng optimistis penambahan mesin baru itu akan mendongkrak penjualan tahun ini meski belum bisa menargetkan besarnya pertumbuhan yang akan dicapai karena adanya sejumlah tantangan. Seperti masih tingginya harga Crude Palm Oil (CPO) karena dampak perang Rusia-Ukraina yang menyebabkan meningkatnya harga bahan baku baik untuk mesin polypropylene maupun mesin untuk polyester . Termasuk juga tantangan terhadap aktivitas boikot produk dari sejumlah negara tertentu serta stagflasi.


"Kami tidak bisa memprediksi, meski dalam waktu dekat memang harga minyak dunia tidak akan cepat turun," tandas Sugeng.


Meski demikian, perseroan telah menerapkan tiga strategi utama untuk menghadapi tantangan tersebut, yakni mengamankan pasokan bahan baku, kedua meningkatkan efisiensi pemakaian bahan baku, dan ketiga melakukan penyesuaian harga jual apabila kondisi sangat terpaksa.


Bahkan, kata Sugeng, dengan strategi tersebut Trias Sentosa mampu meningkatkan kinerja selama kuartal pertama 2022. Yakni, mampu membukukan penjualan neto sebesar Rp 1,10 triliun, meningkat 31,5% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 837 miliar.


"Penjualan masih didominasi domestik sebesar Rp 618 miliar atau 56% total penjualan. Sisanya, penjualan ekspor menyumbang sebesar Rp 483 miliar atau 44% dari total penjualan," pungkas Sugeng.