Penyaluran KUR Rp255,8 Triliun, Menko Perekonomian Ungkap Tingkat NPL Terjaga Level 2,03
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.dok. Republika.
EmitenNews.com - Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) telah mencapai Rp255,8 triliun yang diberikan kepada 4,57 juta debitur. Menariknya, tingkat rasio kredit macet atau non-performing loan (NPL) terjaga di level 2,03 persen, atau di bawah rata-rata NPL gross nasional sebesar 2,42 persen.
"Sejalan dengan komitmen pemerintah untuk terus memperluas akses pembiayaan formal bagi UMKM, program KUR bertransformasi menjadi pintu masuk UMKM dalam ekosistem keuangan formal," kata Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (29/12/2023).
Dalam Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Pembiayaan Bagi UMKM yang dipimpinnya secara virtual, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan penyaluran tersebut diikuti tingkat rasio kredit macet atau non-performing loan (NPL) yang terjaga di level 2,03 persen. Angka itu di bawah rata-rata NPL gross nasional 2,42 persen.
Menko Airlangga Hartarto menilai, kualitas penyaluran KUR turut meningkat. Per 31 Agustus 2023, porsi debitur KUR baru meningkat menjadi 70 persen dari total debitur KUR tahun 2023. Sebanyak 53 persen debitur KUR 2023 merupakan debitur yang naik kelas pembiayaan atau yang disebut sebagai debitur graduasi.
Kombinasi antara program KUR, Kredit Usaha Alsintan dan Kartu Tani, menurut Airlangga Hartarto, dapat meringankan beban petani dalam memenuhi kebutuhan modal produksi pertanian.
“Karena itu semua pihak perlu mendukung dan berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan petani," ujar Ketua Umum Partai Golkar tersebut. ***
Related News
Belum Berhenti, Harga Emas Antam Naik Lagi Rp12.000 per Gram
Mobil Baru Mahal,Gaikindo Ungkap Yang Bekas Penjualannya Meningkat
Distribusi Reksa Dana MONI II Kelas Income 2, Bank DBS Kolaborasi MAMI
IFG Gelar Research Dissemination 2024, Hadirkan Dosen Sejumlah PT
Sampai 19 November Rupiah Melemah 0,84 Persen dari Bulan Sebelumnya
BI Kerahkan Empat Instrumen untuk Jaga Stabilitas Rupiah