Perbankan Penuh Tantangan, Ini Rekomendasi Untuk Saham BBTN, BJTM, NISP dan BNGA
EmitenNews.com -Bank secara global akan menghadapi beragam tantangan yang unik pada tahun 2024. Masing-masing tantangan ini akan berdampak pada kemampuan bank dalam menghasilkan pendapatan dan mengelola biaya (baik biaya bunga maupun biaya operasional).
Suku bunga yang lebih tinggi telah memberikan keuntungan bagi industri perbankan. Pada tahun 2022, pendapatan bunga bersih meningkat secara signifikan di banyak yurisdiksi, dengan bank-bank Amerika dan Kanada mencatat kenaikan sebesar 18% YoY (YoY), diikuti oleh bank-bank Eropa sebesar 11%. 11
Namun, kenaikan suku bunga akan terus mendorong biaya pendanaan lebih tinggi dan menekan margin. Kecepatan dan curamnya siklus suku bunga saat ini telah secara dramatis meningkatkan biaya simpanan berbunga di bank-bank AS. Namun biaya ini meningkat lebih tajam bagi bank-bank regional dan menengah.
Misalnya, biaya simpanan untuk bank-bank terbesar mencapai 2,2% pada Q2 tahun 2023, dibandingkan dengan 2,5% untuk bank-bank kecil. 12 Pola serupa terjadi di negara-negara lain yang pernah mengalami kenaikan suku bunga.
Ke depan, industri perbankan global mungkin akan kesulitan untuk menurunkan biaya simpanan yang tinggi (dan beta simpanan yang lebih rendah) bahkan ketika suku bunga turun.
Ekspektasi nasabah terhadap suku bunga yang lebih tinggi, ditambah dengan meningkatnya persaingan pasar, akan memaksa banyak bank menawarkan suku bunga simpanan yang lebih tinggi untuk mempertahankan nasabah dan meningkatkan likuiditas. Namun, situasinya akan berbeda-beda di setiap wilayah.
Alrich Paskalis T selaku Investment Advisor Phintraco Sekuritas menyebutkan bahwa beberapa saham emiten perbankan yang cukup menarik saat ini adalah saham Bank Tabungan Negara Indonesia (BBTN), Bank Pembangunan Jawa Timur atau Bank Jatim (BJTM), Bank OCBC NISP (NISP), dan Bank CIMB Niaga (BNGA).
Untuk BBTN, Alrich Paskalis memasang target 1360 achieved. Still potential to maximum target area 1375.
Sedangkan untuk BJTM rally base rally, jika BJTM mampu close di atas 665, akan memasuki final phase dari rally-base-rally. MACD potensi melanjutkan pelebaran positive slope. Entry : >665 (hanya jika close >665) dengan target : 705-710 dan Stoposs jika lebih rendah dari 650.
Untuk saham NISP menurutnya layak at bullish phase dengan proyeksi masih melanjutkan fase bullishnya. Potensi untuk uji resistance trendline area 1300-1320. Pelebaran positive slope MACD sejalan dengan indikasi tersebut. Entry : 1240-1250 dengan target 1300-1320 dan stoploss jika menyentuh 1225 (toleransi maximal <1195)
Sedangkan saham BNGA menurutnya masih dalam tren bullish continuation indication di targetkan resistance breakout 1790 diikuti pelebaran positive slope MACD. Jika close diatas level tersebut menjadi validasi rectangle untuk bullish continuation ke 1935-1950.
Jika sudah entry, Hold masih dapat dipertimbangkan. Namun jika belum, sebaiknya tunggu konsolidasi jangka pendek di area breakout 1790-1800 untuk entry. Entry pada 1790-1800 untuk target 1935-1950 dan stoploss jika menyentuh level 1715.
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha