Percepat Finalisasi Aturan DHE, Menko Perekonomian Pastikan untuk Ketahanan Ekonomi

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. dok Tribun.
EmitenNews.com - Penyempurnaan aturan devisa hasil ekspor (DHE) diperlukan untuk ketahanan sistem ekonomi Indonesia dalam menghadapi ketidakpastian global. Karena itu, menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, pemerintah terus mempercepat finalisasi aturan baru DHE yang akan terbit sebentar lagi. Nantinya, devisa akan lebih lama bertahan di Indonesia. Minimal tiga bulan. Batas penyimpanan sebesar USD250.000.
"Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Fed sudah menaikkan suku bunga acuan berkali-kali sehingga kami akan menjaga arus modal keluar melalui aturan ini," kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara CNBC Economic Outlook 2023, di Jakarta, Selasa (28/2/2023).
Untuk itu, pemerintah terus mempercepat finalisasi aturan baru DHE yang akan terbit sebentar lagi, dengan diikuti oleh Peraturan Menteri Keuangan (PMK) dan Peraturan Bank Indonesia (PBI).
Melalui aturan baru DHE, devisa akan lebih lama bertahan di Indonesia. Minimal tiga bulan. Dalam ketentuan baru tersebut seluruh DHE akan masuk ke dalam sistem keuangan Indonesia dengan batas penyimpanan sebesar USD250.000.
Devisa tersebut disimpan di dalam negeri minimal tiga bulan dengan jumlah yang disimpan sebesar 30 persen. Besaran jumlah tersebut sudah disesuaikan dengan data Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). ***
Related News

Harga Emas Antam Naik Rp23.000 per Gram

Ini Klarifikasi Komdigi Soal Isu Pembatasan Ongkir Gratis

Libur Panjang Waisak Dongkrak Okupansi Hotel InJourney

Dukung Diversifikasi Ekspor, LPEI Luncurkan Buku 'Road to Rotterdam'

Kontribusi Ekonomi Syariah Indonesia Masih di Bawah 10 Persen

Emas Terbukti Jadi Aset Stabil Saat Krisis dan untuk Simpan Nilai