EmitenNews.com - Saraswanti Indoland Development (SWID) akan membagi dividen Rp5,86 miliar. Alokasi dividen itu diambil 56 persen dari tabulasi laba bersih tahun buku 2022 senilai Rp10,46 miliar. Pembagian dividen menyusul kinerja positif sepanjang tahun buku 2022.


Selanjutnya, sisa laba bersih senilai Rp4,6 miliar akan dicatat sebagai laba ditahan, atau retained earnings oleh perseroan. Keputusan itu, telah ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2022 di The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Center pada Rabu, 31 Mei 2023.


Sepanjang tahun lalu, perseroan mencatat pendapatan Rp135,5 miliar, naik 6,44 persen dibanding edisi sama 2021 sebesar Rp127,3 miliar. Laba usaha Rp39,7 miliar melampaui ekspektasi dari proyeksi Rp31 miliar. Lalu, laba bersih Rp22,87 miliar, naik 10,46 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya Rp20,7 miliar. 


Selain itu, perseroan juga berhasil mencatat penurunan utang bank dari Rp82,6 miliar menjadi Rp58,5 miliar atau turun 29,4 persen. Sampai akhir 2023, perseroan memperkirakan total utang bank akan turun menjadi Rp37,7 miliar atau turun 35,6 persen dari posisi per 31 Desember 2022. 


Kinerja positif itu, tidak lepas dari persaingan makin ketat. Persaingan dalam lokasi, fasilitas, harga, dan kualitas membuat perseroan harus meningkatkan diferensiasi produk dengan mengadopsi perubahan gaya hidup, dan perkembangan teknologi. Selera pasar bergerak dinamis menuntut perseroan responsif setiap perencanaan proyek, dan desain produk. Perkembangan teknologi sangat cepat harus mampu direspons secara tepat. 


Kehadiran hotel-hotel baru menuntut perseroan menjaga kinerja operasional, dan tampilan hotel-hotel. Perseroan optimistis mampu bersaing karena keuntungan lokasi, kualitas produk, dan kesempatan. Perseroan juga secara intensif melakukan pemeliharaan hotel, memberi suasana, dan tampilan baru untuk para tamu. 


Perseroan telah menambah jumlah ruang meeting 8 unit pada Hotel Alana Yogyakarta pada 2022. Jadi, saat ini memiliki total 23 ruang meeting. Penambahan itu, membuat hotel-hotel milik perseroan akan menjadi pilihan utama untuk tujuan MICE di Yogyakarta. Tahun lalu, perseroan memulai pembangunan Apartemen Arjuna-Bima. Kemudian pada 2023 melakukan groundbreaking pengembangan Villa Resort Banyu Bening. Usaha-usaha itu, dilakukan untuk meningkatkan kinerja perseroan. 


Di tengah kekhawatiran ancaman resesi dan kenaikan suku bunga global tahun 2023 membuat kondisi pasar properti makin menantang. Faktor-faktor di luar kendali itu, menyebabkan perseroan berhati-hati membuat keputusan investasi. Pertumbuhan ekonomi Indonesia 2023 diproyeksi 5 persen. Namun, dengan endemi Covid-19, dan didukung kebutuhan perumahan membuat perseroan optimistis kinerja 2023. (*)