Peringkat idA+ Prospek Stabil Untuk Bank Sumsel Babel dari Pefindo
                                    Ilustrasi gedung Bank Sumsel Babel. Dok. Asbanda.
EmitenNews.com - PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (Bank Sumsel Babel) mendapat peringkat idA+ dengan prospek stabil dari PEFINDO. Peringkat tersebut mencerminkan pasar captive Bank Sumsel Babel di wilayah operasionalnya, profil permodalan kuat, dan posisi likuiditas yang kuat. Peringkat dibatasi oleh profil kualitas aset yang cukup dan kompetisi semakin ketat di segmen kredit produktif.
Bagusnya, informasi yang dikumpulkan Senin (29/10/2024), peringkat dapat dinaikkan jika Bank Sumsel Babel secara signifikan memperkuat posisi bisnisnya dan meningkatkan profil kualitas aset dan profitabilitas secara signifikan dan berkelanjutan.
Sebaliknya, peringkat dapat diturunkan jika profil bisnis Bank melemah secara substansial, atau kualitas aset dan profitabilitasnya menurun secara signifikan.
Informasi yang ada menyebutkan, Bank Sumsel Babel didirikan pada tahun 1962 sebagai Bank Pembangunan Daerah (BPD), menawarkan layanan perbankan lengkap termasuk korporasi, komersial, konsumer, mikro/ritel, dan syariah.
Per 30 Juni 2024, pemegang saham Bank terdiri atas Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dengan 27,4% kepemilikan saham, Pemerintah Provinsi Bangka Belitung (3,0%).
Lalu, pemerintah kota dan kabupaten di Sumatera Selatan (51,4%) dan Bangka Belitung (15,1%), serta Koperasi Karyawan Bank Sumsel Babel (3,1%). ***
Related News
                            Jurus Purbaya Tempatkan Rp200T di Himbara Ampuh Pacu Likuiditas
                            Harga Emas Antam Naik Rp8.000 per Gram
                            Beruntun 65 Bulan, BPS Catat Surplus Neraca Perdagangan Indonesia
                            OJK Pastikan Patriot Bond Bisa Jadi Agunan Kredit, Cek Persyaratannya
                            Permintaan Domestik Terus Menguat, PMI Manufaktur Oktober Naik ke 51,2
                            Nilai Ekonomi Digital Indonesia Diproyeksikan USD360 Miliar di 2030
                    
                
                
            
                                
                
                    
                    
                    
                    
                    
                    
                    
            
            




