Perkuat Bisnis Digital, VIVA Raup Pendapatan Rp1,3 Triliun di Kuartal III 2022
Jimmy Sameylanda (Head of Digital VIVA Group), Ahmad Zulfikar (Presdir ANTV), Arief Yahya (Dirut MDIA/Direktur VIVA), Jastiro Abi (Direktur VIVA), Ahmad Rahardian Widarmana (Dirut tvOne), Arhya Winastu Satyagraha (Direktur MDIA). (Foto: Ist)
Lebih lanjut diungkapkan, VIVA Group juga memperkuat portal berita viva.co.id yang terus menunjukkan peningkatan performa dari posisi ke-18 di November 2021 ke posisi ke-14 Top Online News Publisher di November 2022.
Selama 14 tahun berdiri, portal viva.co.id terus mengembangkan layanan berita online berupa teks yang diperkaya dengan foto, infografik, audio-video, dan menyediakan layanan live streaming tvOne dan ANTV.
Konten audio-video produksi viva.co.id juga hadir di YouTube Channel viva.co.id yang performanya terus meningkat, memiliki 2,7 subscriber sehingga masuk 3 besar jumlah subscriber terbanyak YouTube Channel Online News Publisher.
Terkait dengan Analog Switch Off (ASO), ANTV dan tvOne sebagai penyelenggara multipleksing di 16 provinsi dengan 38 wilayah layanan siaran telah menyelesaikan pembangunan infrastruktur multipleksing dan melanjutkan pendistribusian set-top-box (STB) gratis bagi Rumah Tangga Miskin.
VIVA bekerjasama dengan penyelenggara multipleksing lainnya agar ANTV dan tvOne bersiaran di 34 provinsi.
Untuk mengantisipasi persaingan TV FTA yang semakin ketat, ANTV berkolaborasi dengan content creators dan menayangkan variasi program baru seperti program entertainment, series sinetron lokal, program olahraga, talent search, dan program musik spesial. Sedangkan tvOne sebagai TV berita terdepan akan tetap mengutamakan kecepatan, akurasi, dan keberimbangan dalam penyajian berita.
Sementara itu, Pemilu Serentak dan Pilkada di tahun 2024 akan menjadi pesta demokrasi terbesar di Indonesia, dimana tvOne sebagai TV Pemilu akan mengambil momentum tersebut untuk menjadi ujung tombak sosialisasi dan diseminasi informasi seputar Pemilu Serentak dan Pilkada secara objektif dan tidak memihak.
Related News
Paguyuban Lender Desak DSI Tanggung Jawab atas Krisis Gagal Bayar
Posisi Utang LN Indonesia Triwulan III Turun USD7,9 Miliar
Utang LN Swasta Terbesar di Sektor Industri Pengolahan dan Keuangan
OJK Yakinkan Redenominasi Takkan Ganggu Fundamental Ekonomi
Harga Emas Antam Hari ini Naik Rp3.000 per Gram
Harga Emas dan Perak Picu Penurunan HPE Konsentrat Tembaga





