EmitenNews.com—Manajemen PT KDB Tifa Finance Tbk (TIFA) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 30% YoY untuk tahun 2022, dan 25% YoY pada tahun 2023, sedangkan laba bersih diharapkan tumbuh sebesar 85% YoY pada tahun 2022, dan 30% YoY pada tahun 2023.


Setelah diakuisisi oleh KDB, TIFA berhasil menurunkan cost of fund, sehingga mampu memberikan tingkat pembiayaan yang lebih kompetitif. "Kami percaya, KDB sebagai pemegang saham pengendali, akan membimbing TIFA untuk menjadi lebih prudent, sehingga akan membuka jalan menuju pertumbuhan laba bersih yang lebih kuat ke depannya," kata Analis Mirae Asset Sekuritas, Rizkia Darmawan, dalam keterangan tertulis, Jumat (4/11).


TIFA, sebagai salah satu penyedia pembiayaan produktif terbesar untuk alat berat akan diuntungkan dalam jangka panjang dari potensi kenaikan permintaan global untuk nikel Indonesia karena permintaan EV yang akan terus meningkat dalam jangka panjang.


"Selain industri pertambangan, kami juga meyakini akan ada lebih banyak kebutuhan pembiayaan yang datang dari target pemerintah untuk mempercepat hilirisasi industri dan pemerataan infrastruktur di Indonesia," ujar Rizkia.


KDB, dengan keahliannya dalam pinjaman produktif dan sumber daya keuangan yang cukup, akan membantu TIFA menangkap peluang, menurut pandangan Mirae.


Pada Januari - September 2022, TIFA membukukan pertumbuhan pendapatan yang luar biasa, didorong oleh ekspansi NIM yang berkisar sekitar ~3-5% selama 2018-2020, menjadi ~13-14% di 2022.


Ke depannya, strategi manajemen adalah memfokuskan kembali pembiayaannya ke pelanggan tingkat atas untuk meningkatkan kualitas aset. Sebagai catatan, NPL turun signifikan dari 9,58% di Januari - September 2021 menjadi 0,55% di Januari - September 2022


"Saat ini TIFA diperdagangkan pada 1.8x P/B, +0.6SD dari rata-rata P/B 5 tahun. Dibandingkan dengan P/B rekan-rekannya di 1.5x, TIFA saat ini diperdagangkan dengan harga premium. Namun demikian, mengingat potensi pertumbuhan yang substansial yang dimiliki TIFA setelah akuisisi dari KDB, kami menilai TIFA layak untuk masuk ke dalam radar," tutup Rizkia.