EmitenNews.com - Afiliasi Sub Holding Gas Pertamina, PT Pertamina Gas (Pertagas) gencar mengkampanyekan pemanfaatan gas bumi sebagai transisi energi. Sosialisasi dilakukan dengan menggelar Energy Exchange Forum (EEF) 2022 yang mengusung tema Energizing Natural Gas as Solution for Energy Transition Through Synergy, Innovation and Technology Adaptation.


Dalam sambutannya ketika membuka EEF 2022 secara daring yang dihadiri Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk, Direktur Utama Pertagas Wiko Migantoro menyampaikan bahwa ajang EEF bertujuan sebagai wadah untuk sharing pengetahuan serta sinergi di lingkungan Sub-Holding Gas. Ini adalah kali ketiga Pertagas menyelenggarakan EEF.


"Pada EEF tahun ini, jumlah materi mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan antusiasme dan semangat kita bersama untuk tumbuh bersinergi dalam rangka mewujudkan visi dan misi Sub Holding Gas,” ujar Wiko, dilansir di laman Pertamina.


Di hari pertama EEF 2022 Pertagas menghadirkan empat pembicara utama sebagai narasumber, yaitu Arifin Rudiyanto Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam BAPPENAS, Montty Girianna Deputi III Pengembangan Usaha BUMN, Riset dan Inovasi Kemenko Bidang Perekonomian serta Lenita Tobing dan Asheesh Sastry dari Boston Consulting Group.


Menurut Arifin transisi energi dari penggunaan bahan bakar fosil ke energi terbarukan memiliki peran sangat penting dalam mencapai Net Zero Emission yang menjadi strategi jangka panjang dan kebijakan transisi energi di Indonesia.


“Penggunaan gas bumi merupakan salah satu jembatan transisi energi menuju pemanfaatan sumber-sumber energi terbarukan. Karena gas bumi dikenal sebagai energi yang memiliki efisiensi pembakaran sangat baik, bersih, ramah lingkungan dan lebih murah apabila dibandingkan dengan minyak bumi," jelasnya.


Montty menambahkan pemanfaatan natural gas sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mengurangi efek rumah kaca. Transisi energi adalah suatu yang harus dilakukan karena secara global arah penggunaan energi menuju ke arah energi dengan low emission.


"Pertagas dapat terus melaksanakan perannya dalam transisi energi dengan meningkatkan pengembangan sarana dan prasarana serta teknologi seperti CNG, LNG dan LPG,” ungkap Montty.


Pemanfaatan gas bumi sebagai energi transisi juga sudah dilakukan di beberapa negara lain. Hal ini dibuktikan dengan adanya data kenaikan permintaan gas bumi pada Energy Global Demand yang disampaikan oleh Lenita Tobing dan Asheesh Sastry. Perkiraan demand gas bumi secara global memiliki tren positif hingga tahun 2040.(fj)