EmitenNews.com -PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL), perusahaan penyewaan forklift terkemuka di Indonesia, kembali mencatatkan kinerja positif dalam aspek kredit dan pembiayaan. PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) menegaskan peringkat idA- dengan prospek stabil bagi perusahaan, mencerminkan kekuatan posisi pasar SMIL, margin laba yang solid, serta profil keuangan yang sehat.

Peringkat ini menunjukkan bahwa SMIL memiliki kemampuan yang kuat dalam memenuhi kewajiban keuangannya, meskipun tetap menghadapi tantangan dari periode penagihan yang panjang dan kompetisi ketat di industri. "Peringkat dapat ditingkatkan jika perusahaan berhasil meningkatkan pendapatan dan EBITDA secara signifikan dengan tetap menjaga kekuatan finansialnya," tulis PEFINDO dalam keterangan resminya.

Selain itu, PEFINDO juga menegaskan peringkat idAAA (cg) untuk Obligasi I SMIL Tahun 2024, berkat dukungan penuh dari Credit Guarantee and Investment Facility (CGIF). Obligasi ini dijamin secara penuh, tanpa syarat, dan tidak dapat dibatalkan oleh CGIF—yang merupakan lembaga penjamin kredit dengan kekuatan finansial tingkat tertinggi (idAAA/Stabil).

Obligasi yang diterbitkan SMIL pada tahun 2024 ini menjadi tonggak penting dalam strategi pendanaan jangka panjang perusahaan. Dengan jaminan dari CGIF, risiko investasi bagi pemegang obligasi diminimalkan, sekaligus meningkatkan kepercayaan investor terhadap kinerja dan prospek SMIL di masa depan.

Sebagai bagian dari inisiatif penguatan pasar obligasi di kawasan Asia, CGIF sendiri dibentuk pada tahun 2010 di bawah Asian Bond Market Initiative (ABMI) oleh negara-negara ASEAN+3 (Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan) bersama Asian Development Bank (ADB). Dengan jaminan dari institusi sekelas CGIF, Obligasi SMIL memiliki posisi yang sangat solid di pasar modal Indonesia.

Didirikan pada tahun 2006, SMIL mengoperasikan bisnis penyewaan forklift dengan jaringan lima bengkel utama yang semuanya berlokasi di Cikarang. Hingga 31 Maret 2025, struktur kepemilikan saham SMIL terdiri dari Hadi Suhermin (50,1%), Lucia Irawaty Lie (24,0%), Winston Suhermin (8,0%), dan publik sebesar 17,9%.

Keberhasilan mempertahankan peringkat kredit dan kepercayaan dari lembaga penjamin global menjadi bukti konsistensi SMIL dalam mengelola pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan serta memperkuat posisi sebagai pemain utama di industri alat berat Indonesia.