EmitenNews.com - Melanjutkan pertemuan ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governos Meeting (AFMGM) pertama di Bali pada Maret lalu, pekan ini para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral di ASEAN akan kembali bertemu. Pertemuan tertutup AFMGM ke-2 yang akan berlangsung 22-25 Agustus juga akan menegaskan komitmen dan kolaborasi mereka untuk menjaga stabilitas ekonomi kawasan.


Pertemuan AFMGM ke-2 ini akan dihadiri oleh Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari sembilan negara ASEAN yakni Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Republik Demokratik Rakyat Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.


Selain itu, sesuai dengan ASEAN Leaders' Statement on the Application of Timor-Leste for ASEAN Membership in November 2022, ASEAN turut mengundang Timor-Leste untuk berpartisipasi sebagai pengamat dalam rangkaian pertemuan ini.


Rangkaian pertemuan AFMGM ini juga akan dihadiri perwakilan dari enam organisasi internasional yaitu Asian Development Bank (ADB), ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO), International Monetary Fund (IMF), Financial Stability Board (FSB), Bank for International Settlements (BIS), and World Bank (WB) serta mitra strategis yaitu Australia dan European Union (EU).


Pertemuan AFMGM kali ini bertujuan untuk memantau dan memperbarui perkembangan capaian-capaian dalam Priority Economic Deliverables (PED) dan untuk mendiskusikan isu-isu terkini yang menjadi perhatian utama bagi negara-negara anggota ASEAN.


Pertemuan ini akan fokus pada beberapa agenda utama, seperti Global Economic Update and Risks, Regional Economic Outlook and Challenges, serta Policy Dialogue yang berfokus pada isu Pembiayaan Infrastruktur dan Mendorong Pembiayaan Berkelanjutan.


Rangkaian pertemuan AFMGM juga diharapkan dapat menghasilkan Joint Ministerial Statement (JMS) yang mencatat perkembangan berbagai inisiatif, kesepakatan bersama, serta arahan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral terkait rencana aksi dan tindak lanjut atas berbagai agenda kerja sama yang dibahas pada forum kerja sama keuangan ASEAN.


Adapun tiga PED di bawah kerangka kerja sama sektor keuangan terdiri dari (i) mendorong pemulihan dan memastikan stabilitas dan ketahanan keuangan dan ekonomi (Recovery-Rebuilding); (ii) memajukan konektivitas pembayaran, mendorong literasi dan inklusi keuangan digital untuk mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif (Digital Economy); dan (iii) mempromosikan pembiayaan transisi untuk mendukung keuangan berkelanjutan dan ekonomi hijau (Sustainability).(*)