PJAA Catat Laba Anjlok 41,8% di Kuartal III-2025

Salah satu wahana bermain di kawasan Ancol.
EmitenNews.com - PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. (PJAA) hingga sembilan bulan pertama 2025 atau kuartal III-2025, mencatat Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp58,63 miliar, atau anjlok 41,7% yoy dari Rp100,60 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian yang dipublikasikan, Selasa (21/10), perseroan mencatat pendapatan usaha sebesar Rp798,53 miliar hingga 30 September 2025, turun 9,4% dibandingkan Rp881,45 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Sejalan dengan itu, laba bruto juga menyusut 18,2% yoy menjadi Rp358,49 miliar dari Rp438,34 miliar. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan di segmen rekreasi dan real estat.
Meski beban pokok pendapatan dan beban langsung turun tipis 0,7% menjadi Rp440,03 miliar, efisiensi biaya belum mampu menahan penurunan margin usaha.
Dari sisi profitabilitas, laba usaha turun 31,1% yoy menjadi Rp164,29 miliar dari Rp238,39 miliar. Setelah memperhitungkan beban keuangan sebesar Rp56,47 miliar dan beban pajak Rp29,76 miliar, laba bersih tahun berjalan merosot menjadi Rp58,19 miliar, dibanding Rp99,94 miliar pada September 2024.
Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat Rp58,63 miliar, menyusut 41,7% yoy dari Rp100,60 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Dari sisi neraca, total liabilitas turun signifikan 9,4% menjadi Rp1,68 triliun per 30 September 2025, dari Rp1,86 triliun pada akhir 2024. Penurunan terutama berasal dari pelunasan utang bank jangka pendek yang berkurang drastis 89,8% menjadi Rp24,85 miliar dari Rp244,78 miliar.
Liabilitas jangka pendek secara keseluruhan menyusut 39,8% menjadi Rp342,47 miliar, sedangkan liabilitas jangka panjang naik tipis 4,1% menjadi Rp1,34 triliun.
Di sisi lain, ekuitas meningkat 1,1% menjadi Rp1,75 triliun, dari Rp1,73 triliun pada akhir 2024, didukung oleh saldo laba ditahan yang naik menjadi Rp1,44 triliun.
Total aset perusahaan tercatat Rp3,44 triliun, sedikit turun 4,3% dibanding Rp3,59 triliun per Desember 2024.
Dari sisi arus kas, PJAA mencatat kas bersih dari aktivitas operasi meningkat 32,9% yoy menjadi Rp113,60 miliar dari Rp85,51 miliar. Namun, kas bersih dari aktivitas pendanaan masih negatif Rp198,64 miliar, seiring pembayaran utang bank dan dividen.
Secara keseluruhan, kas dan setara kas turun 49,1% menjadi Rp135,20 miliar per akhir September 2025, dari Rp269,02 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya
Related News

WIFI Akan Lebih Ekspansif dengan 5G FWA dan Frekuensi 1,4 GHz

PTBA Resmikan Dua PLTS Kapasitas 23,6 kWp di Muara Enim

Pemerintah Pilih Emiten Haji Isam (JARR) Untuk Proyek B50

Dua Saham Lepas dari FCA Ngegas ARA Jelang Penutupan

Begini Penjelasan Pefindo Soal Naik-Turun Peringkat TOBA

Penjualan Turun, Laba PMUI Naik 26% di Kuartal III-2025