EmitenNews.com - Tidak masuknya mantan Menteri Koordinator Investasi dan Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan dalam Kabinet Merah Putih yang diumumkan Presiden Prabowo Subianto dan ketidakhadirannya dalam acara pelantikan Presiden di Sidang Paripurna MPR/DPR hari Minggu (20/10) sempat menjadi pertanyaan. Tiba-tiba pada acara pelantikan menteri di Istana negara Luhut hadir dalam barisan menteri dan pejabat baru yang dilantik.


Wartawan yang meliput acara pelantikan menteri tampak terkejut ketika Luhut pagi ini muncul di Istana. Wartawan sempat menduga sebagai mantan menteri Luhut sekedar hadir menyaksikan acara pelantikan. Tapi ada yang mencurigai bakal ada kejutan diumumkan.


Rasa penasaran muncul karena Luhut yang hadir menggunakan setelan jas biru gelap dan berpeci hitam, menggunakan dari berwarna biru serta dikawal oleh ajudan. Namun ketika diberondong pertanyaan oleh wartawan, Luhut tidak mau banyak bicara.


Seperti diketahui Dewan Ekonomi Nasional (DEN) merupakan lembaga yang dibentuk pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, yang bertujuan memperbaiki ekonomi Indonesia yang belum pulih akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan
"Saya jalan dulu ya," ucap Luhut singkat sembari masuk ke dalam Istana.


Asumsi adanya kejutan terbukti ketika di tempat acara Luhut bergabung di antara menteri dan pejabat negara yang akan dilantik. Rasa penasaran baru terjawab ketika petugas membacakan surat keputusan presiden terkait pengambilan sumpah para menteri dan pejabat negara.


Dalam SK yang dibacakan, disebutkan Mantan Menko Marves itu diangkat sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN). "Kepadanya diberikan hak keuangan dan fasilitas keuangan sesuai peraturan perundang-undangan," demikian bunyi SK tersebut.


Seperti diketahui Dewan Ekonomi Nasional (DEN) dibentuk pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid melalui Keppres Nomor 144 tahun 199, Pembentukan DEN bertujuan untuk memperbaiki ekonomi Indonesia yang belum pulih akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan.

Dewan ekonomi ini tugasnya memberi nasihat kepada Presiden mengenai kebijakan ekonomi berdasarkan amanat Garis?garis Besar Haluan Negara. Yakni Mengkaji masalah?masalah ekonomi sebagai masukan bagi nasihat kepada Presiden untuk saran tindak lanjutnya; menanggapi masalah ekonomi yang hidup di masyarakat untuk diajukan kepada Presiden. Dan melaksanakan penugasan lain di bidang ekonomi dari Presiden yang berkaitan dengan fungsi Dewan Ekonomi Nasional.


Keanggotaan Dewan Ekonomi Nasional terdiri dari seorang Ketua, Wakil Ketua, dan Sekretaris sebagai pimpinan kolektif, serta para anggota yang berjumlah sebanyak?banyaknya 10 (sepuluh) orang. DEN pertama kali dibentuk diketuai oleh Prof Dr Emil Salim, dengan wakil ketua Subiakto Tjakrawerdaja, Sekretaris Sri Mulyani, dengan anggota Anggito Abimanyu, Budiono, HS Dillon, Bambang Subianto, Kuntoro Mangkusubroto, M Arsyad Anwar, Gunami Soeweoro, Hassan Zein Mahmud dan Teddy Rahmat.(*)