EmitenNews.com - DJIA menguat +0,86% pada Senin (13/01), diikuti S&P 500 (+0,16%), sementara Nasdaq melemah (-0,38%). Wall Street ditutup bervariasi, dengan saham asuransi kesehatan dan energi memimpin rebound, didukung oleh katalis positif dalam industri masing-masing.


Sementara itu, ekspektasi inflasi untuk Desember 2024 tetap stabil di 3%, tidak berubah dari bulan sebelumnya. Hari ini pasar akan menantikan beberapa rilis data seperti: 1) Japan Current Account Nov-2024; 2) US PPI Des-2024; 3) US The Fed Speech.


Produksi batubara Indonesia pada tahun 2024 mencapai 831 Mt, melampaui target pemerintah sebesar 17%. MNCS mencatat produksi batubara mencapai rekor tertinggi di tengah meningkatnya permintaan energi, seperti untuk pembangkit listrik dan industri.


Peningkatan ini seiring dengan realisasi dalam negeri yang mencapai 380 juta ton, realisasi ekspor yang mencapai 435 juta ton, dan realisasi DMO yang mencapai 210 juta ton. Peningkatan produksi tersebut dapat mendukung ketahanan energi nasional.


"Selain itu, peningkatan produksi dalam negeri juga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi, karena batubara merupakan salah satu komoditas ekspor utama, dan peningkatan ini dapat mendorong ekspor batubara dan menambah cadangan devisa negara," ulas analis MNC Sekuritas dalam Morning Navigator-nya hari ini.


IHSG melemah sebesar -1,02% ke level 7.016,88 pada hari Senin (13/01), dengan penjualan bersih asing sebesar Rp383,46 miliar. Penurunan dipimpin oleh sektor industri (-1,30%) dan sektor keuangan (-1,21%), sementara bahan dasar (+0,58%) dan perawatan kesehatan (+0,21%) meningkat.


Indeks melemah seiring dengan pasar Asia lainnya, karena investor khawatir dengan proyeksi pemangkasan suku bunga The Fed pada FY25E, setelah rilis data Tenaga Kerja AS yang tetap solid pada Desember 2024. Rupiah ditutup melemah pada level Rp16.275/USD.


MNCS memperkirakan IHSG hari ini akan bergerak pada kisaran harga 6.993-7.030. Rekomendasi sahamnya untuk hari ini adalah: ASII, DAAZ, ICBP, dan JPFA.(*)