EmitenNews.com - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali menegaskan dukungannya terhadap pembangunan pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang (CISEM). Realisasi pembangunan pipa transmisi yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) ini telah mencapai 80,28%.


Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Tutuka Ariadji, mengatakan kementeriannya berusaha mendukung sepenuhnya pembangunan CISEM Tahap I ini selesai tepat waktu.


"Kami sudah mengidentifikasi sumber-sumber gas yang produksinya bisa dialirkan lewat pipa ini untuk memenuhi kebutuhan industri dan masyarakat," ujarnya saat berkunjung ke lokasi Proyek CISEM Tahap I dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, Jawa Tengah, Kamis (2/3).


Pembangunan pipa transmisi gas bumi CISEM merupakan salah satu PSN yang bertujuan meningkatkan akses gas bumi bagi seluruh masyarakat maupun industri. Pipa transmisi ini diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas gas bumi yang sebagian besar berasal dari lapangan gas di Jawa Timur dapat sampai ke wilayah Jawa Tengah untuk memenuhi kebutuhan industri yang sedang berkembang.


Untuk ruas Semarang - Batang, hingga 1 Maret 2023 pembangunannya telah mencapai 80,28% dari rencana 79,12%.


Tutuka menyebut pembangunan pipa transmisi CISEM menjadi perhatian Presiden Joko Widodo dan masyarakat umum. Karena itu agar pelaksanaan berjalan lancar Pemerintah mengharapkan agar pelaksana di lapangan tak ragu menyampaikan kendala yang dihadapinya.


"Kunjungan kerja kami untuk memastikan proyek berjalan dengan baik dan tepat waktu. Kalau ada yang perlu dibantu Pemerintah sebaiknya segera disampaikan agar bisa ditindaklanjuti. Kita ini satu tim, bekerja dengan tujuan yang sama yaitu memenuhi kebutuhan nasional. Pipa CISEM tidak hanya diperlukan oleh industri dan masyarakat, tetapi juga jaringan gas rumah tangga," lanjut Tutuka.


Di tempat yang sama, Inspektur Jenderal Kementerian ESDM Akhmad Syahroza menyampaikan bahwa Kementerian ESDM mendapat amanah untuk membangun infrastruktur ini dan agar pemanfaatannya optimal, pembangunannya harus terintegrasi dari hulu ke hilir.


Syahroza menambahkan, industri di kawasan Kendal dan Batang sebagai salah satu pengguna gas yang dialirkan melalui pipa CISEM ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah atau meningkatkan daya saing, menumbuhkan lapangan kerja baru dan pada akhirnya meningkatkan iklim investasi.


Syahroza juga menekankan pentingnya sinkronisasi antara pelbagai pihak yang terkait dalam pembangunan proyek pipa ini. Selain itu juga harus ada laporan mingguan ke Ditjen Migas terkait perkembangan proyek.(*)