Prospek Bisnis Tembaga dan Emas Cerah, Telisik Ini Sebabnya
Lokasi area pertambangan besutan Amman Minerals. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Industri pertambangan tembaga, dan emas Indonesia masih cerah hingga masa mendatang. Dengan prospek cerah itu, kedua industri tersebut akan berdampak besar bagi kegiatan ekonomi di daerah sekitar pertambangan, dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Prospek industri pertambangan tembaga, dan emas cerah terlihat dari produksi Amman Mineral Internasional (AMMAN), dan Freeport Indonesia (PTFI) tumbuh baik setiap tahun. Kedua perusahaan itu, merupakan perusahaan tambang tembaga, dan emas terbesar Indonesia.
Sampai kuartal III-2025, Amman sudah memproduksi tembaga 335 juta pon, dan emas 707.930 ons. Sedang Freeport Indonesia telah memproduksi tembaga 1,37 miliar pon, dan emas 1,43 juta ons sampai kuartal III-2024. Bahkan, Amman akan mulai mengembangkan atau eksploitasi salah satu temuan tambang tembaga, dan emas porfiri terbesar dunia.
Lokasi tambang itu, dijuluki dengan sebutan "Elang" telah perseroan eksplorasi mulai 2020 hingga 2024. Selain itu, lokasi tambang Elang ini terletak 60 kilometer (km) dari lokasi eksplorasi "Batu Hijau" saat ini digarap perseroan di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Pengamat Tambang dan Energi, Ferdy Hasiman menyatakan, industri tembaga dan emas masih sangat menarik di masa mendatang. Itu ditopang dua perusahaan dengan cadangan besar di industri tembaga dan emas, yakni Freeport dan Amman. Freeport masih memiliki cadangan 2 miliar ton bijih berupa tembaga, perak, dan emas sampai 2041.
Sedangkan Amman akan memulai produksi tambang Elang, setelah penambangan di lokasi Batu Hijau selesai yang akan habis pada 2030. Lokasi tambang Elang itu, berpotensi menjadi salah satu yang terbesar di dunia. "Jadi, dua produsen besar ini sangat kompeten di bidangnya, karena modal, teknologi, dan sumber daya manusia (SDM) sangat mumpuni. Saya tidak ragu masa depan industri tembaga, dan emas sangat cerah, apalagi keduanya sudah bangun pabrik pengolahan konsentrat tembaga yang memiliki multiplier effect luar biasa bagi ekonomi nasional," tutur Ferdy, Senin, 30 Desember 2024.
Apalagi, produk turunan tembaga sangat banyak menghidupkan industri pupuk, kabel, dan lainnya. Bahkan, tembaga menjadi variable penting dalam membangun ekosistem mobil listrik. "Maka dari itu, saya meyakini masa depan kedua industri ini masih cerah, karena mineral dari tembaga adalah kunci baterai mobil listrik yang menyumbang sampai 10,8 persen," urai Ferdy.
Ferdy menambahkan, bukan hanya skala nasional, industri tembaga dan emas dunia juga masih cerah ke depan. Namun, kondisi geopolitik tetap diantisipasi, karena akan memengaruhi supply dan deman dari industri tembaga dan emas. Berdasar data terbaru, tim ahli geologi Amman berhasil mengidentifikasi zona mineralisasi tembaga, dan emas baru sangat potensial.
Nah, dari hasil analisis awal menunjukkan cadangan tembaga dan emas di lokasi tambang Elang berpotensi menjadi salah satu yang terbesar dunia. Lokasi tambang Elang itu, bakal menggantikan posisi produksi tambang Batu Hijau yang habis pada 2030 mendatang. Setelah penambangan bijih fase 8 selesai, Amman berencana memulai produksi tambang Elang.
Itu dengan memanfaatkan infrastruktur pemrosesan di Batu Hijau sepanjang masa operasi tambang tersebut. Berdasar studi kelayakan sedang berjalan di lokasi tambang Elang, potensi peningkatan cadangan tembaga, dan emas milik Amman diperkirakan masing-masing sebesar 43 persen, dan 48 persen.
Sementara itu, Freeport Indonesia masih menyimpan cadangan tembaga dan emas berlimpah dari tambang bawah tanah (tambang Kucing Liar), yakni tembaga mencapai 29 miliar pon dan 24 juta ons emas hingga tahun 2041. Sampai kuartal III-2024, produksi tembaga Freeport Indonesia sudah mencapai 1,37 miliar pon, dan emas mencapai 1,43 juta ons. (*)
Related News
Transaksi Beres, GIAA Kempit 91,76 Persen Saham GMFI
Gandeng Salim Group, HOKI Optimistis Penjualan Melonjak Tahun Ini
Sematkan idA Emiten Boy Thohir (MBMA), Ini Dalil Pefindo
Belum Tuntas, Saham Hasil Buyback RALS Tersisa 1,16 Miliar Lembar
Tambah Pengaruh, Dwimuria Gulung 396,27 Juta Saham TOWR
Mayora (MYOR) Likuidasi Anak Usaha, Lihat Detailnya