EmitenNews.com - PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) sebagai salah satu special mission vehicle di bawah Kementerian Keuangan terus mendorong pemerataan pembangunan infrastruktur berkelanjutan di seluruh daerah di Indonesia.


Dirut PT SMI, Reynaldi Hermansjah, mengungkapkan saat ini pihaknya relah memberikan pembiayaan melalui komitmen yaitu sebesar hampir Rp39 triliun yang terbagi Antara PEN Pemda dan Pembiayaan Daerah Reguler.


Ia menjelaskan perbedaan kedua jenis pembiayaan itu. PEN Pemda merupakan mandat yang dilaksanakan PT SMI berdasar pada Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 105/PMK.07/2020 yang diamandemen oleh PMK 179/PMK.07/2020 dan diamandemen oleh PMK 43/PMK.07/2021 untuk mengurangi dampak kondisi ekonomi signifikan akibat COVID-19 lalu.

"Nilai komitmen yang telah digelontorkan PT. SMI sebesar Rp35,3 triliun. Tersebar di kurang lebih sekitar 92 pemda," ,” jelas Reynaldi di Sanur, Bali (10/12).


Selain itu, PT. SMI juga telah menjalankan mandat yang tertuang dalam No. 174/PMK.08/2016 tentang Pemberian Jaminan kepada Perseroan dalam rangka Penugasan Penyediaan Pembiayaan Infrastruktur Daerah. Pembiayaan Daerah Reguler yang telah disalurkan oleh PT SMI kurang lebih berbentuk komitmen Rp3,7 triliun tersebar di 13 Pemda.


Untuk semakin memperbaiki kualitas pembiayaan publik yang diberikan, PT SMI bertransformasi menjadi Development Finance Institution (DFI). Salah satu pilar dalam mewujudkan mimpi besar itu adalah dengan membentuk SMI Institute.


Kehadirannya dimanfaatkan dengan melakukan kajian-kajian di daerah terkait sektor apa saja yang dibutuhkan, kajian klastering wilayah berdasar kondisi sosio-ekonomi dan kemampuan fiskal daerah, serta dampak sosial ekonomi dari program-program yang akan dibiayai PT SMI.


“Jadi pada dasarnya program pembiayaan publik kami lebih terarah dan kemudian juga terfokuskan kepada sektor sektor yang memang diperlukan dari Pemda-pemda tersebut,” tegas Reynaldi.


Dalam proses transformasi itu, Reynaldi menjelaskan bahwa dari internal perseroan tersebut memiliki analogi tersendiri terkait peran PT SMI sebagai penyedia pembiayaan publik ke depannya selayaknya ‘mini world bank’.


Lembaga keuangan sekelas World Bank memberikan bantuan pembiayaan ke negara-negara yang membutuhkan, yang dilakukan PT SMI adalah skala kecilnya kepada Pemda. Dari 514 Pemda di Indonesia, sekitar 100 di antaranya telah berhasil tersentuh pembiayaan oleh PT SMI.


“Nah, sekarang kami lagi dalam proses bertransformasi. Porsi pembiayaan pemda ini kecil, kan? Baru Rp37 T dibandingkan dengan sektor badan usaha yang sekitar Rp80 T sekian. Nah, kami ingin mengejar pembiayaan di sektor pemda ini sehingga peran kami di situ bisa terlaksana dan mudah-mudahan itu tidak ada gangguan,” pungkasnya. (*)