Raih Terbaik Ke-2 Sub-Industri Batu Bara Global, Bukti Komitmen Delta Dunia Group pada ESG
Karyawan PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), anak perusahaan Delta Dunia Group (DOID), mengecek salah satu lokasi operasional. Berkat upaya berkelanjutan dan komitmennya terhadap ESG di setiap kegiatan operasional Perusahaan, Delta Dunia Group meraih posisi perusahaan dengan kinerja terbaik kedua di sub-industri batu bara global sekaligus posisi 15 persen pemain terbaik dari 301 perusahaan di Industri Minyak dan Gas dunia. Hal itu berdasarkan penilaian Sustainalytics ESG Risk Rating oleh lembaga pemeringkat risiko lingkungan, Morningstar Sustainalytics. dok. ist.
EmitenNews.com - PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), atau Delta Dunia Group meraih kemajuan signifikan, selain terus meneguhkan komitmen kokoh terhadap ESG. Delta Dunia Group mengumumkan pencapaian penting dalam komitmen jangka panjangnya terhadap keberlanjutan. Perseroan meraih posisi signifikan sebagai perusahaan dengan kinerja terbaik kedua di sub-industri batubara global, berdasarkan penilaian Sustainalytics ESG Risk Rating.
Dalam keterangannya yang dikutip Senin (28/8/2023), Direktur PT Delta Dunia Makmur Tbk, Dian Andyasuri, menekankan, pengakuan dari lembaga pemeringkat risiko lingkungan, sosial, dan tata kelola (environmental, social, and governance/ESG) Morningstar Sustainalytics ini menggarisbawahi komitmen kuat Delta Dunia terhadap praktik bisnis yang bertanggung jawab dan terhadap beragam faktor ESG.
Dalam penilaian Sustainalytics terbaru, Delta Dunia Group meraih kemajuan signifikan pada skor ESG Risk Rating dari 42,4 pada Desember 2022 menjadi 32,7 pada Juli 2023, menandai peningkatan 10 poin (atau 25%). Pencapaian ini juga tercermin pada skor ESG Risk Management perusahaan yang meningkat dari 47,4 pada 2022 menjadi 56,1 pada 2023. Pencapaian ini menunjukkan fokus perusahaan terhadap ESG, mulai dari perumusan kebijakan ESG hingga pelaksanaannya yang efektif.
Pendekatan Delta Dunia Group terhadap mitigasi emisi karbon berhasil mendorong transisi klasifikasi pengelolaan karbon Perusahaan dari klasifikasi tinggi ke klasifikasi risiko menengah. Indikasi penting dari keberhasilan ini adalah skor Carbon Intensity Trend sebesar 75 yang diraih oleh Perusahaan. Metrik ini menunjukkan langkah signifikan Delta Dunia Group dalam mengurangi intensitas karbon dibandingkan dengan rata-rata historisnya selama tiga tahun terakhir.
Dian Andyasuri menekankan, penilaian ESG Risk Rating terbaru dari Sustainalytics menunjukkan upaya komprehensif Delta Dunia Group dalam mengintegrasikan ESG di seluruh aspek operasional Perusahaan. Peningkatan signifikan ini merupakan bukti dedikasi tim perseroan dan komitmen tegas dalam menerapkan inisiatif-inisiatif ESG.
“Hal ini termasuk mematuhi standar praktik terbaik Global Reporting Initiative (GRI) untuk pelaporan ESG, pengawasan Dewan Direksi terhadap praktik-praktik berkelanjutan, serta penerapan kebijakan-kebijakan yang kuat dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca," tegas Dian Andyasuri.
Delta Dunia Group dan 74 perusahaan global lainnya
Selain Delta Dunia Group, terdapat 74 perusahaan global lainnya di sub-industri batu bara yang masuk dalam penilaian Sustainalytics’ ESG Rating. Selain menempatkan Delta Dunia Group sebagai perusahaan energi dengan tingkat ESG terbaik kedua di sektor batu bara dunia, penilaian ini juga menempatkan Perusahaan dalam 15 persen pemain terbaik dari 301 perusahaan di Industri Minyak dan Gas dunia.
Sertifikasi ISO 45001 untuk manajemen kesehatan dan keselamatan kerja mencerminkan komitmen Perusahaan dalam memastikan standar keselamatan yang tinggi dalam operasionalnya. Pencapaian penting perusahaan yaitu tidak adanya kematian di tempat kerja selama tiga tahun berturut-turut memperkuat dedikasinya terhadap komitmen ini. Hal ini diperkuat dengan keberhasilan Perusahaan dalam mempertahankan 0 kematian akibat kecelakaan kerja selama 3 tahun berturut-turut.
Related News
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha
Transaksi Aset Kripto di Indonesia Hingga Oktober Tembus Rp475 Triliun