EmitenNews.com—Perusahaan pengalengan, pembekuan, pengolahan, dan pengawetan hasil perikanan PT Toba Surimi Industries Tbk (CRAB) mematok harga final penawaran saham IPO Rp150. Perusahaan dengan kode saham CRAB ini, melepas 390.000.000 lembar saham baru kepada publik atau sekitar 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

 

Listing perdana CRAB disambut gempita oleh pelaku pasar hingga mengalami harga lonjakan menyentuh level batas atas atau ARA di Rp202 atau naik 52 poin setara 34,67 persen dari harga perdana Rp150 per saham.

 

Lonjakan harga saham CRAB di topang oleh volume saham ditransaksikan sebanyak 29,35 juta lembar, nilai transaksi mencapai Rp5,94 miliar dan frekuensi 2.212 kali hingga pukul 09:07 WIB.

 

Berdasarkan keterangan Gindra Tardy, Direktur Utama Perseroan, dana yang diraih melalui IPO adalah sebesar Rp58,5 miliar. Dana segar ini akan digunakan untuk belanja modal Perseroan dalam rangka ekspansi kapasitas produksi dengan pengadaan 5 (lima) unit kapal laut untuk penangkapan bahan baku utama Perseroan yaitu hasil laut.

 

“Sejak pandemi, terlihat cukup banyak usaha makanan siap saji yang menjadi pilihan usaha baru. Yang hingga saat ini, produk makanan siap saji semakin digemari. Banyak orang menyukai makanan siap saji karena praktis. Beberapa lauk bahkan hanya memerlukan waktu 3-5 menit untuk memanaskan, dan langsung siap santap.

 

Hasil dari bookbuilding sangat mengesankan dan di luar ekspektasi awal kami. Minat investor tetap tinggi untuk menyerap saham Perseroan. Investor melihat prospek cerah di dalam bisnis makanan kaleng kami kedepannya.Makanan siap saji adalah makanan dan/atau minuman yang sudah diolah dan siap untuk langsung disajikan di tempat usaha atau di luar tempat usaha atas dasar pesanan.

 

Kedepannya Perseroan juga akan melakukan ekspansi termasuk namun tidak terbatas pada penambahan lini bisnis dan penambahan kapasitas produksi yang membutuhkan banyak modal kerja yang akan digunakan termasuk namun tidak terbatas pada pembelian bahan baku dan bahan penunjang, gaji dan tunjangan, serta biaya operasional lainnya.” ujar Gindra Tardy.

 

Perseroan berkeyakinan bahwa saham Perseroan akan terserap dengan baik didukung oleh strategi dan prospek usaha Perseroan yang akan meningkatkan pendapatan. Saat ini pula, dalam kondisi pandemic COVID-19, makanan olahan pangan hasil laut tetap menjadi kebutuhan utama diseluruh kalangan masyarakat. Perseroan meyakini rencana untuk melakukan Penawaran Umum Perdana saham akan diterima dengan baik sebagai brand yang dikenal di kalangan masyarakat.

 

Setelah dana segar diperoleh dari penawaran umum maka Perseroan dapat memiliki kapal dan nelayan sendiri, tentunya Perseroan lebih bisa menjaga dan memperhatikan kualitas dan mutu dari bahan baku utama Perseroan. Dalam industri seafood kalengan ini tentunya kualitas dan mutu bahan baku sangat diperhatikan karena akan menjadi penentu dari kualitas produk hasil akhir yang dijual.