EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih rentan aksi profit taking setelah menyentuh level tertinggi. Menilik bursa regional menyusuri zona merah, dan terjadi aksi ambil untung pada perdagangan sebelumnya.
Meski begitu, data ekonomi Indonesia cukup baik seperti neraca dagang surplus juga akan mewarnai Indeks. ”Kami perkirakan Indeks bergerak pada rentang support 7.120, dan resisten 7.175,” tutur Alwin Rusli, Research Analyst Reliance Sekuritas Indonesia, Senin (19/9).
Secara teknikal, Indeks telah membentuk evening star, dan berhasil break support diikuti indicator stochastic dead cross. Beberapa saham memiliki potensi naik untuk perdagangan sepanjang hari ini antara lain KEEN, PNIN, SLIS, CTRA, WIRG, PTPP, dan SMGR.
Indeks akhir pekan lalu minus 1,87 persen menjadi 7.169. Beberapa sektor pendorong pemberat antara lain sektor energi tekor 2,14 persen, financials turun 1,88 persen, dan sektor industrials anjlok 1,59 persen. Investor asing tercatat membukukan net sell Rp961,29 miliar dengan saham-saham paling banyak dilepas BBCA, HEAL, dan BBRI.
Bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street mayoritas memerah. Pelaku pasar masih khawatir akan inflasi, setelah rilis inflasi AS kurang memuaskan di tengah pelemahan ekonomi. Pagi ini, bursa Asia langsung tekor. Indeks Nikkei Jepang libur nasional. Kospi anjlok 0,52 persen. Para pelaku pasar masih menunggu rilis data inflasi Jepang. (*)
Related News

Asosiasi Logistik Dukung Permen Komdigi Atur 'Free Ongkir'

Rasio Kewirausahaan Indonesia Tinggi, Tapi Nilai Tambahnya Rendah

Waspada! IHSG Potensial Lakoni Koreksi

Belum Terbendung, IHSG Siap Langkahi 7.140

IHSG Makin Agresif, Serok Saham CMRY, ENRG, dan BRMS

KAI Berhasil Kurangi Emisi 420 Ribu Ton CO2 dari KA Jarak Jauh