EmitenNews.com - Hari Pelanggan Nasional (Harpelnas) jatuh pada 4 September dimaknai khusus BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK). Yaitu, mendorong pekerja Indonesia untuk makin bertumbuh, dan kuat. 


Berbeda dengan biasanya, kali ini Direktur Utama BPJAMSOSTEK Anggoro Eko Cahyo merayakan Harpelnas bersama ratusan siswa SD Negeri 19 Kebayoran Lama, Jakarta. Dalam kunjungan itu, Anggoro menyerahkan santunan beasiswa bagi dua orang siswa, anak dari peserta BPJAMSOSTEK meninggal dunia. 


”Pertama, kami mengucapkan Selamat Hari Pelanggan Nasional Tahun 2022 kepada seluruh peserta BPJAMSOSTEK di seluruh Indonesia. Hari ini saya bertemu dengan adik-adik di SD Negeri 19 untuk memberikan santunan jaminan sosial kepada ahli waris yang putra putrinya bersekolah di sini. Ini merupakan salah satu manfaat dari program jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian yaitu beasiswa untuk dua orang anak dari TK hingga perguruan tinggi,” terang Anggoro. 


Anggoro melanjutkan, BPJAMSOSTEK menganut customer centric culture. Berarti pihaknya berkomitmen untuk selalu mengedepankan pelayanan yang optimal kepada seluruh pelanggan yang dalam hal ini adalah peserta BPJAMSOSTEK. Mulai dari informasi, pendaftaran menjadi peserta hingga saat peserta menerima hak manfaat program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan demi mewujudkan customer experience terbaik. 


Menurut data BPJAMSOSTEK, hingga semester I Tahun 2022 secara nasional BPJAMSOSTEK telah membayarkan manfaat beasiswa kepada 19.226 anak dengan total nominal mencapai Rp117 miliar. Pada periode yang sama, jumlah klaim dari program JKK (Jaminan Kecelakaan Kerja), JKM (Jaminan Kematian), JHT (Jaminan Hari Tua), dan JP (Jaminan Pensiun) yang sudah diajukan peserta berjumlah 1,92 juta kasus dengan nilai manfaat sebesar Rp25,12 triliun.


Jumlah kasus tersebut jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (Juni 2021) meningkat 42 persen untuk jumlah kasus. Sedangkan untuk nominal pembayaran manfaat meningkat 27 persen. Begitu pula, jumlah tenaga kerja yang sudah mendapatkan manfaat uang tunai dari program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) sebanyak 2.260 orang dengan nominal manfaat Rp6,9 miliar. 


Selain di Jakarta, secara serentak seluruh jajaran Direksi dan Dewan Pengawas BPJAMSOSTEK juga turun langsung untuk menyapa dan melayani peserta yang sedang melakukan klaim di kantor cabang. Menutup kegiatan Harpelnas 2022, Anggoro menyebutkan pihaknya berkomitmen untuk selalu menghadirkan pelayanan terbaik kepada peserta. Baik peserta yang hadir langsung ke kantor cabang maupun peserta yang memanfaatkan seluruh akses yang disediakan. Seperti Lapak Asik (Layanan Tanpa Kontak Fisik) atau melalui Jamsostek Mobile (JMO). 


”Sekali lagi, selamat Hari Pelanggan Nasional tahun 2022, semoga dengan customer experience yang baik, peserta akan semakin erat dengan BPJAMSOSTEK dan berujung pada kesadaran diri yang tinggi untuk memastikan dirinya, terlebih untuk adik-adik di sini dapat mengajak orang tuanya untuk terlindungi jaminan sosial ketenagakerjaan,” tutup Anggoro.


Dalam kesempatan sama, Kepala Sekolah SD Negeri 19 Kebayoran Lama Jakarta Muhammad Sadelih mengapresiasi kepedulian BPJAMSOSTEK dalam memastikan keberlanjutan pendidikan siswanya. 


”Mudah-mudahan apa yang diberikan ini benar-benar bermanfaat, apa yang jadi tujuan pemerintah atau tujuan bapak sebagai pengelola usaha ini, dan kami dari pihak sekolah hanya bisa membantu mengarahkan agar anak ini pendidikannya jangan terputus,” ungkap Sadelih. 


Sementara itu Kepala Kantor Cabang (Kakacab) BPJAMSOSTEK Jakarta Ceger Cep Nandi Yunandar mengapresiasi Direktur Utama BPJAMSOSTEK Anggoro Eko Cahyo yang merayakan Hari Pelanggan Nasional bersama ratusan siswa di SD. Menurutnya, kegiatan tersebut merupakan edukasi terhadap program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan atau Jamsostek kepada siswa SD. 


”Nama maupun manfaat program Jamsostek memang sebaiknya diperkenalkan sejak dini kepada anak-anak dengan bahasa yang lebih sederhana. Dengan begitu program Jamsostek akan tertancap ke benak generasi muda sejak dini,” kata Cep Nandi. 


Hal itu dapat memancing rasa penasaran, dan kepedulian anak-anak untuk menggali lebih dalam lagi literasi tentang program Jamsostek. ”Sehingga ketika mereka memasuki dunia kerja nanti mereka sudah otomatis akan mengakses atau menuntut hak perlindungan mereka,” cetus Cep Nandi. (*)