EmitenNews.com - Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan diminta menekan biaya logistik dan waktu bongkar muat. Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati secara khusus meminta hal itu untuk meningkatkan efisiensi serta daya saing ekonomi agar lebih produktif.
"Saya juga berharap dengan langkah-langkah nyata ini biaya logistik dan waktu untuk keluar masuk dan arus barang bisa terus ditekan secara efisien," kata Menkeu Sri Mulyani Indrawati dalam Peringatan HUT ke-75 Bea Cukai, di Jakarta, Sabtu (2/10/2021).
Bea Cukai perlu membangun ekosistem logistik nasional, terutama di tengah era teknologi yang saat ini sudah berjalan. Teknologi digital memberikan peluang untuk membangun sebuah sistem yang baik dan efisien.
Menurut Sri Mulyani, Bea Cukai juga harus terus melakukan perbaikan dalam langkah-langkah pelayanan di bidang ekspor dan impor barang sehingga ekonomi Indonesia akan terus tumbuh secara efisien, kompetitif, dan produktif.
"Kesiapan dari Bea Cukai untuk memperbaiki sistem IT, melakukan inovasi pelayanan, tentu akan sangat menentukan kemampuan kita dalam mendukung dan melayani perekonomian kita," kata mantan Direktur Pengelola Bank Dunia itu.
Dengan penggunaan teknologi digital, Sri Mulyani meminta tidak ada lagi layanan Bea Cukai yang tertunda akibat adanya masalah di bidang IT. Apalagi Bea Cukai juga bertanggung jawab mengamankan penerimaan negara.
Meski begitu, Menteri Sri Mulyani menyampaikan apresiasi kepada jajaran Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, yang sudah bekerja secara maksimal di tengah kondisi pandemi Covid-19. Sebagai institusi yang bekerja di garis depan, ia menginginkan DJBC terus melakukan tugas pelayanan untuk terus menjaga perekonomian dan melindungi masyarakat.
DJBC juga diminta tetap memperhatikan arus kelancaran industri sebagai salah satu institusi yang berada di garda depan untuk terus memperlancar arus barang. Terutama barang-barang di bidang kesehatan yang dibutuhkan dalam perang menghadapi pandemi Covid-19. Mulai dari impor alat kesehatan, vaksin, oksigen, dan obat-obatan. Semuanya itu harus difasilitasi dengan cermat dan baik oleh jajaran DJBC. ***
Related News
Belum Berhenti, Harga Emas Antam Naik Lagi Rp12.000 per Gram
Mobil Baru Mahal,Gaikindo Ungkap Yang Bekas Penjualannya Meningkat
Distribusi Reksa Dana MONI II Kelas Income 2, Bank DBS Kolaborasi MAMI
IFG Gelar Research Dissemination 2024, Hadirkan Dosen Sejumlah PT
Sampai 19 November Rupiah Melemah 0,84 Persen dari Bulan Sebelumnya
BI Kerahkan Empat Instrumen untuk Jaga Stabilitas Rupiah