Realisasi Belanja Negara Rp36,7 Triliun Lebih Tinggi Dari APBN 2021
EmitenNews.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebut realisasi sementara belanja negara tahun 2021 sebesar Rp2.786,8 triliun atau 101,3 persen di atas target APBN 2021 yang sebesar Rp2.750 triliun.
“Artinya kita belanja Rp36,7 triliun lebih tinggi dari APBN atau tumbuhnya 7,4 persen dibandingkan tahun lalu yang Rp2.595 triliun,” kata Menkeu, dilansir dari Kementerian Keuangan.
Menkeu menilai belanja negara cukup kuat dan masih terjadi ekspansi, seiring pendapatan negara yang tumbuh positif. Ia menyebut realisasi belanja negara terus mengalami pertumbuhan sejak tahun 2020. Realisasi belanja negara tahun 2020 tumbuh 12,4 persen dari realisasi belanja negara tahun 2019 yang sebesar Rp2.309.3 triliun.
“Jadi belanja itu masih keep growing. Makanya kalau pendapatan negara tidak bisa mengejar, kita defisitnya bisa naik. Jadi kalau kita lihat, belanja kita tetap tumbuh tinggi,” ujar Menkeu.
Jika dilihat lebih rinci, realisasi sementara belanja negara tahun 2021 terdiri dari belanja pemerintah pusat yang mencapai Rp2.001 triliun atau 102,4 persen dari target APBN yang sebesar Rp1.954,5 triliun, serta transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) yang tumbuh relatif stabil sebesar Rp785,7 triliun atau 98,8 persen dari target APBN Rp795,5 triliun.
Capaian tersebut menunjukkan bahwa belanja pemerintah pusat tumbuh 9,2 persen lebih tinggi dari tahun lalu yang sebesar Rp1.833 triliun, meliputi belanja Kementerian/Lembaga Rp1.189,1 triliun atau 115,2 persen dari target APBN Rp1.032 triliun dan belanja non Kementerian/Lembaga Rp812 triliun atau 88 persen dari target APBN yang sebesar Rp922,6 triliun.
“Memang Pemerintah Pusat yang melakukan belanja untuk bisa meng-countercyclical gara-gara Covid yang memang selain untuk kebutuhan kesehatan, juga untuk di bidang sosial dan belanja-belanja lainnya. Jadi ini belanja K/L menjadi motor yang luar biasa banyak sekali,” kata Menkeu.
Belanja negara tahun 2021 dioptimalkan tetap tumbuh untuk penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi pusat dan daerah. Kedepannya, belanja negara akan terus dimaksimalkan untuk mendorong peran APBN dalam menjaga kesejahteraan masyarakat, menurunkan tingkat kemiskinan, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.(fj)
Related News
Pascapemilu, Investor Global Kembali Pindahkan Portofolionya ke AS
Belum Berhenti, Harga Emas Antam Naik Lagi Rp12.000 per Gram
Mobil Baru Mahal,Gaikindo Ungkap Yang Bekas Penjualannya Meningkat
Distribusi Reksa Dana MONI II Kelas Income 2, Bank DBS Kolaborasi MAMI
IFG Gelar Research Dissemination 2024, Hadirkan Dosen Sejumlah PT
Sampai 19 November Rupiah Melemah 0,84 Persen dari Bulan Sebelumnya