EmitenNews.com - Realisasi investasi di Kalimantan Barat melambat. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kalimantan Barat mencatat realisasi investasi periode Januari-Maret 2023 sebesar Rp4,77 triliun. Dari 14 kabupaten dan kota di Kalbar, investasi tertinggi di Kabupaten Ketapang sebesar Rp2,46 triliun atau 51,46 persen dari total realisasi di wilayah itu. Untuk PMA, Singapura terbesar.

 

"Realisasi tersebut mencapai 22,17 persen dari target yang ditetapkan dalam RPJMD Provinsi Kalbar sebesar Rp21,52 triliun dan 20,80 persen dari target yang ditetapkan oleh Kementerian Investasi/BKPM RI Tahun 2023 sebesar Rp22,94 triliun," ujar Kepala DPMPTSP Kalbar, Hendra di Pontianak, Jumat (9/6/2023).

 

Realisasi Rp4,77 triliun terdiri atas Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp2,52 triliun, mengalami perlambatan sebesar 22,03 persen dari Rp3,08 triliun pada periode yang sama pada 2022.

 

Realisasi PMA sebesar Rp2,25 triliun, juga mengalami perlambatan 33,69 persen dari sebesar Rp3,01 triliun pada periode yang sama pada 2022.

 

"Secara nasional nilai realisasi investasi Periode Januari - Maret Tahun 2023 di Provinsi Kalbar untuk investasi PMDN berada pada peringkat 13. Sedangkan untuk investasi PMA berada pada peringkat 16 dari 38 Provinsi di Indonesia," ucapnya.

 

Berdasarkan lokasi investasi dari 14 kabupaten atau kota di Kalbar, tertinggi di Kabupaten Ketapang sebesar Rp2,46 triliun. Itu berarti mencapai 51,46 persen dari total realisasi yang ada.

 

Sektor investasi terbesar di tanaman pangan, perkebunan dan peternakan sebesar Rp2 triliun atau dengan andil 42 persen. Khusus untuk PMA, berdasarkan asal negara investasi tertinggi dari Singapura dengan andil 87,55 persen dari total investasi terealisasi. ***