Rebound Indeks Utama Wall Street Kerek Indeks Saham Asia di Sesi Pagi
EmitenNews.com - Indeks saham di Asia pagi ini Kamis (10/3) dibuka naik setelah indeks saham utama di Wall Street semalam rebound dan ditutup naik untuk pertama kali dalam 4 hari terakhir.
Indeks saham S&P 500 mencatatkan kenaikan harian tertinggi sejak Juni 2020, sementara NASDAQ mencatatkan kenaikan harian tertinggi sejak tepat setahun lalu.
Volatilitas di pasar saham tetap tinggi, terlihat dari CBOE Volatility Index (VIX) yang turun hampir 10% namun masih berada di atas level 30. Di pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasury Note) bertenir 10 tahun naik 7 bps menjadi 1.94% seiring membaiknya sentimen pasar.
"Investor memandang optimis kemungkinan menuju de-eskalasi dalam konflik antara Rusia dan Ukrania setelah Ukrania memberi sinyal ingin mencari solusi diplomatik," urai analis Phillip Sekuritas, Dustin Dana Pramitha.
Presiden Ukrania Volodymyr Zelenskiy menegaskan keinginan untuk mempertimbangkan sejumlah kompromi untuk mengakhiri perang dengan Ruisa. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dijadwalkan bertemu di Turki hari ini dengan koleganya Menteri Luar Negeri Ukrania Dmytro Kuleba.
Di pasar komoditas, harga sejumlah komoditas mulai turun setelah sempat mengalami lonjakan belakngan ini. Harga kontrak berjangka (futures) minyak mentah jenis Brent dan WTI anjlok lebih dari 10% seiring munculnya tanda-tanda kemajuan dalam upaya AS mencari sumber produksi minyak lain untuk mengatasi kekurangan pasokan global akibat dari pelarangan penjualan minyak Rusia.
Uni Emirat Arab (UEA) tela meminta OPEC+ untuk meningkatkan volume produksi dengan lebih lebih cepat sementara Irak mengatakan bersiap menaikkan produksi jika di minta oleh OPEC+ karena memang melihat adanya peningkatan permintaan dari pelanggan.
Dari sisi makroeknomi investor hari ini menantikan hasil pertemuan kebijakan bank sentral Eropa (ECB) khususnya yang berkaitan dengan suku bunga acuan dan proyeksi makroeknomi. Investor juga mengantisipasi rilis data infalsi (CPI) bulan Februari AS. Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) akan merilis data Penjualan Ritel untuk bulan Januari.
Untuk perdagangan hari ini Phillip Sekuritas memperkirakan IHSG cenderung menguat di kisaran support 6.825 - resistance 6.890. Adapun saham yang diunggulkan adalah sebagai berikut.
LSIP
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend: Bullish
Trade Buy : 1455
Target Price 1 : 1515
Target Price 2 : 1550
Stop Loss : 1390
JSMR
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend: Bearish
Trade Buy : 3600
Target Price 1 : 3920
Target Price 2 : 4010
Stop Loss : 3280
PANR
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend: Sideways
Trade Buy : 266
Target Price 1 : 304
Target Price 2 : 332
Stop Loss : 224.(fj)
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha