EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi bergerak cenderung menguat. Itu terjadi di tengah arus bursa regional juga menanjak. Meski begitu, para investor khawatir inflasi tinggi, dan pelemahan ekonomi global.
”Kami perkirakan Indeks bergerak pada rentang support 6960, dan resisten 7.060,” tutur Alwin Rusli, Research Analyst Reliance Sekuritas Indonesia, Selasa (4/10).
Secara teknikal, Indeks berhasil breakdown level support, dan akan menguji resistance 7.050. Saat ini Indeks masih on track downtrend minor. Beberapa saham memiliki potensi naik untuk perdagangan hari ini yaitu AMAR, KLBF, MIKA, INDY, MYOR, dan PANI.
Kemarin Indeks tergerus 0,44 persen menjadi 7.009. Beberapa sektor mengalami koreksi antara lain kesehatan minus 2,58 persen, keuangan tekor 0,73 persen, dan basic materials turun 0,71 persen. Investor asing membukukan net buy Rp28,7 miliar dengan saham paling banyak diburu BRI, BBNI, dan BIPI.
Sementara itu, tiga indeks utama bursa saham Amerika Serikat (AS), akhirnya berhasil ditutup naik meski investor khawatir suku bunga tinggi, pelemahan ekonomi global, dan rilis manufacturing PMI sedikit terkoreksi meski mengalami ekspansi. US treasury yield mengalami pelemahan menjadi isyarat positif.
Pagi ini, bursa Asia mengorbit zona hijau. Indeks Nikkei 225 menguat 2,13 persen, dan Kospi menanjak 1,98 persen. Korea Selatan merilis data manufacturing PMI yang dikeluarkan S&P Global turun 47,3 dari sebelumnya 47,6. (*)
Related News
Asing Borong Rp1,4 Triliun, Saham BREN Kembali Sentuh All Time High
IHSG Ditutup Anjlok 1,61 Persen, MAPI, BMRI, BBNI Top Losers LQ45
Mitrabara (MBAP) Dorong Pertumbuhan Melalui Diversifikasi Anak Usaha
Bulog Serap 30 Ribu Ton Gabah/Beras Dalam Negeri per Hari
Harga Konsentrat Tembaga Naik, Ini HPE Produk Pertambangan Mei 2024
Diversifikasi, Maret 2024 Barito (BRPT) Kemas Pendapatan USD619 Juta