EmitenNews.com - Indeks saham di Asia pada perdagangan Selasa (4/4) pagi ini dibuka naik mengikuti pergerakan indeks saham utama di Wall Street.


Semalam indeks saham utama di Wall Street ditutup menguat yang didorong oleh reli saham di sektor Teknologi dan saham yang berpotensi tumbuh tinggi (growth stocks).


Di pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasury Note) bertenor10 tahun naik 3.5 bps menjadi 2.41%. Kurva selisih imbal hasil antara surat utang Pemerintah AS bertenor 2 tahun dan 10 tahun masih bergerak terbalik (inverted), sebuah sinyal bahwa resesi ekonomi berpotensi terjadi dalam satu atau dua tahun dari sekarang.


Dari sisi makroekonomi, analis Phillip Sekuritas, Dustin Dana Pramitha memperkirakan investor mencerna rilis data Factory Orders AS yang menciut 0.5% M/M menjadi USD542 miliar di bulan Februari, sejalan dengan ekspektasi pasar.


"Ini adalah penurunan pertama sejak April 2021 dan kemungkinan besar dipicu oleh kelangkaan bahan baku dan juga gangguan pada rantai pasok global. Selain itu, permintaan konsumen juga sudah bergeser ke permintaan atas Jasa atau pelayanan dari permintaan untuk barang-barang jadi," ulas Dustin.


Di pasar komoditas, harga minyak mentah kembali lompat setelah berbagai berita mengenai pembantaian penduduk sipil di Ukrania memperbesar tekanan atas Uni Eropa (UE) untuk menjatuhkan sanksi terhadap sektor Energi Rusia. Sehingga hal ini memicu kekhawatiran baru mengenai ketatnya pasokan minyak global.


Kenaikan harga minyak mentah juga ditopang keputusan Arab Saudi untuk menaikkan harga jual minyaknya. Perusahaan BUMN migas milik Arab Saudi, Aramco menaikkan harga jual minyak jenis Arab Light di Asia sebesar USD4.40 per barel dari bulan sebelumnya.


Untuk hari ini, investor diprediksi mengantisipasi keputusan suku bunga acuan dari bank sentral Australia, the Reserve Bank of Australia (RBA). "Investor akan berusaha mencari sinyal apakah RBA akan memulai siklus pengetatan kebijakan moneter pada bulan depan. Dengan kata lain, tidak menunggu hingga bulan Juni," jelas Dustin.


RBA belum menaikkan kembali suku bunga acuan sejak November 2010 sehingga jika ada perubahan pandangan atau sikap akan berpotensi memicu aksi jual seacar masif di pasar obligasi Australia.


Untuk perdagangan hari ini IHSG diprediksi cenderung bullish di rentang 7.075-7.135. Inilah teknikal saham yang direkomendasikan Phillip Sekuritas.


SSMS
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend : Bullish
Trade Buy : 1150
Target Price 1 : 1240
Target Price 2 : 1300
Stop Loss : 1060


GZCO
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend : Bullish
Trade Buy : 147
Target Price 1 : 161
Target Price 2 : 169
Stop Loss : 134


SSIA
Short Term Trend : Bearish
Medium Term Trend : Bearish
Trade Buy : 392-394
Target Price 1 : 416
Target Price 2 : 428
Stop Loss : 368.(fj)