Review 4– 8 September 2023 dan Outlook 11–15 September 2023 IHSG
EmitenNews.com -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan periode 4 - 8 September 2023 bergerak pada rentang harga 6.966 - 7.020 atau melemah sebesar -0,76% (wtd) dan ditutup pada level 6.924 atau melemah sebesar -0,43% (dtd) pada perdagangan hari jumat (8/9/2023) dibandingkan penutupan pada hari sebelumnya. Terdapat tujuh sektor yang menjadi pemberat IHSG pada minggu ini, sementara empat sektor lainnya mengalami penguatan.
Sektor Property menjadi kontributor terbesar dalam pelemahan level IHSG minggu ini sebesar -2,62%. Diikuti sektor Non-Cyclical dan Finance yang melemah masing-masing sebesar -2,31% dan -1,53%. Selanjutnya, sektor Cyclical dan Healthcare yang turun masing-masing -1,01% dan -0,32%. Serta, pada sektor Technology dan Industry masing-masing merosot sebesar -0,17% dan -0,12% Disisi lain, terdapat sektor Basic Materials dan Transportation yang menjadi kontributor penyeimbang dalam pelemahan IHSG pada minggu ini (4-8/9/2023) yang naik masing-masing sebesar +2.68 dan +2,40%. Diikuti sektor Energy dan Infrastructures yang masing-masing melonjak sebesar +2,26% dan +1,12% Adapun, Total Volume transaksi yang diperdagangkan di bursa mencapai 104,78 miliar lembar saham dengan total nilai transaksi yang diperoleh sebesar Rp50,02 triliun.
Asing melakukan aksi jual atau Net Foreign Sell sebesar Rp1,6 triliun dengan saham-saham yang didistribusi asing antara lain BBCA -Rp843 M, BBRI -Rp629 M, dan TLKM -Rp203 M. Sementara itu, asing juga melakukan aksi akumulasi pada saham-saham berikut BBNI Rp475 M, BRMS Rp130 M, BUKA Rp89 M.
Selanjutnya saham-saham yang menjadi top losers by value pada perdagangan minggu lalu ada RELF -40,00%, RONY -40,00%, dan ASHA -39,76%. Disisi lain, saham yang menjadi top gainers by value, yaitu TFAS +88,24%, APEX +45,12%, dan WICO +42,50%.
Mengutip dari riset dikeluarkan StockNow.id yang ditulis oleh Abdul Haq dan Hendra Wardana, dijelaskan pada perdagangan minggu ini, Sentimen yang mempengaruhi pergerakan pasar Domestik diantaranya Pada bulan Agustus 2023, Indonesia mengalami penurunan cadangan devisa hingga USD 137,1 miliar, yang merupakan level terendah sejak Oktober 2022. Consumer Confidence Indonesia meningkat menjadi 125,2 pada Agustus 2023, setelah mencapai level terendah dalam empat bulan pada Juli 2023 yaitu 123,5.
Dari sisi Regional, Pada minggu ini, beberapa data ekonomi penting dari China menunjukkan bahwa pada Agustus 2023 lalu, surplus perdagangan China menyusut menjadi USD 68,36 miliar, terendah sejak Mei, setelah mencapai USD 78,65 miliar pada Agustus 2022. Harga produsen China turun 3,0% yoy pada Agustus 2023, sesuai dengan perkiraan pasar, setelah penurunan 4,4% pada bulan sebelumnya. Penjualan kendaraan di China turun 1,4 persen tahun-ke-tahun menjadi 2,387 juta unit pada Juli 2023, menyusul kenaikan 4,8 persen pada bulan sebelumnya.
Kemudian, dari sentimen Global, Data ekonomi Amerika Serikat yang dirilis pada minggu ini menunjukkan beberapa sinyal yang beragam. Jumlah orang Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran turun 13.000 menjadi 216.000 pada pekan yang berakhir 2 September, jauh di bawah ekspektasi pasar sebesar 234.000, menandai level terendah sejak Februari. Defisit perdagangan AS melebar kurang dari yang diharapkan menjadi $65 miliar pada Juli 2023 dari revisi turun $63,7 miliar pada Juni, dibandingkan dengan perkiraan pasar sebesar $68 miliar. Ekspor naik 1,6% ke level tertinggi empat bulan di $251,7 miliar, dipimpin oleh mobil penumpang, truk, bus, dan kendaraan tujuan khusus, emas nonmoneter, minyak mentah. Persediaan minyak mentah AS turun 6,30 juta barel pada pekan yang berakhir 1 September 2023, menandai penurunan persediaan selama empat minggu berturut-turut, dan jauh lebih besar dari perkiraan pasar sebesar 2,064 juta. Selain itu, stok minyak mentah di pusat pengiriman Cushing, Oklahoma, turun 1,75 juta barel.
Kami memproyeksikan IHSG akan bergerak dengan kecenderungan menguat terbatas dengan menguji Psikologis Resistancenya di level 7.000. Adapun sentimen yang mendorong penguatan IHSG pada minggu ini ada beberapa hal, yaitu dari regional China yang dilansir melalui portal Reuters bahwa tingkat keyakinan masyarakat meningkat seiring dengan tekanan deflasi china yang berkurang. Serta, dari sisi Domestik bahwa Indonesia mendapatkan banyak keuntungan dari KTT ASEAN yang diadakan pada minggu lalu, berupa disepakatinya 93 proyek kerja sama senilai US$ 38,2 miliar untuk Indonesia. Dari sisi teknikal, jika dilihat dari indikator Stochastic, IHSG telah berada pada area netralnya. Kemudian, IHSG telah menyentuh support dinamisnya pada indikator MA 30. Di sisi lain, pergerakan arah candle masih berada di dalam garis support di level 6.923 dan resistance di level 7.000. Kenaikan harga komoditas batubara dalam 1 minggu terakhir memicu kenaikan pada industri penghasil batubara, serta industri layar lebar indonesia yang semakin berkualitas juga perlu diperhatikan. Sektor Energy dan Infrastructures menarik untuk diamati pada minggu ini, seperti BUMI, PTBA, dan FILM.
Kami merekomendasikan swing saham MYOR pada harga 2500, dengan TP1 di 2590, TP2 di 2690, dan SL di 2430. Kemudian, masih dari rekomendasi Swing Trade, ada saham CMNT di harga 1080, dengan TP1 di 1115, TP2 di 1180, dan SL di 1080. Kemudia dari Fast Trade, ada saham NSSS di harga 193, dengan TP1 di 199, TP2 di 204, dan SL di 188, serta ada saham BRMS di harga 216, dengan TP1 di 222, TP2 di 228, dan SL di 210.
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha