Right Issue Tuntas Pan Brothers (PBRX) Klaim Oversubscribed 13,2 Persen

EmitenNews.com - PT Pan Brothers Tbk (PBRX) mengumumkan telah menyelesaikan aksi korporasi Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) IV atau Right Issue 2023 dengan permintaan saham yang melebihi penawaran.
Fitri Ratnasari Hartono Direktur Pan Brothers Tbk (PBRX) dalam keterangan resmi Kamis (9/2) mengungkapkan, Perseroan melakukan Penambahan Modal dengan PMHMETD IV dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (.HMETD.) kepada para pemegang saham Perseroan sebanyak 15.003.732.635 saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp25,- per saham atau sebesar 69,84 % dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah PMHMETD IV.
PMHMETD IV tersebut pada harga Pelaksanaan Rp50,- per saham, sehingga jumlah dana yang diterima Perseroan sebanyak Rp750.186.631.750, jelas Fitri.
PT Trisetijo Manunggal Utama selaku Pemegang Saham Pengendali telah mengambil bagian atas HMETD yang menjadi haknya, demikian pula pemegang saham lainnya yang mengambil bagianatas hak HMETD sebesar total seluruhnya 14,889,355,982 saham.
Permintaan saham tambahan tercatat mencapai 3.094.262.500 saham yang melebihi 13,2% jumlah penawaran yang tersedia atau equivalen dengan 1,979,885,847saham. Total saham sesudah dilaksanakan PMHMETD IV menjadi 21.482.028.246 saham.
Komposisi pemegang saham setelah PMHMETD IV dengan kepemilikan 5% atau lebih menjadi PT Trisetijo Manunggal Utama 31,25% dan UBS AG Singapore S/A Burlingham International Ltd 18%.
Manajemen PBRX menambahkan Dana yang diperoleh Perseroan dari hasil PMHMETD IV ini setelah dikurangi dengan seluruh biaya yang terkait denganPMHMETD IV akan digunakan untuk mendukung modal kerja Perseroan sesuai dengan Prospektus.
Related News

Listing 10 Juli, OJK Putuskan Saham MERI sebagai Efek Syariah

Remala (DATA) Ungkap Sisa Dana IPO Masih Mengendap!

Emiten Asuransi Ini Jadwalkan Dividen Yield Jumbo, Minat?

Jelang Diakuisisi Asing, Bos KRYA Divestasi Miliaran Rupiah

Emiten Aguan–Tomy Winata (JIHD) Tak Bagi Dividen Tahun Buku 2024

Komisaris BOBA Kerek Saham di Pasar, Ada Apa?