EmitenNews.com - Baru-baru ini, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, memberikan penghargaan kepada RSUPN dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) sebagai rumah sakit pendidikan utama yang tidak hanya berfungsi sebagai fasilitas kesehatan, melainkan juga sebagai tempat untuk memperoleh pengetahuan. 

Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Ari Fahrial Syam, seorang Dokter Spesialis Penyakit Dalam subspesialis Konsultan Gastroenterologi dan Hepatologi dari Universitas Indonesia. Ari menyatakan bahwa RSCM telah menerima tiga penghargaan sebagai pengakuan atas dedikasinya sebagai rumah sakit pendidikan bagi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.


"Alhamdulillah RSCM, RS pendidikan utama FKUI yang mendapat tiga penghargaan oleh Menkes 20 Januari 2024 (sebagai) peringkat pertama RS (vertikal dengan) Pendidikan Terbaik, peringkat kedua RS (vertikal dengan) Penelitian Terbaik, dan peringkat pertama (rumah sakit vertikal kategori) RS Umum dengan Layanan Eksekutif Terbaik," ujar Ari dilansir dari laman instagram resminya @dokterari, Senin (22/1).

Dengan penghargaan yang baru saja diterima, diharapkan dapat memperkuat posisi RSUPN dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) atau Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) sebagai lembaga pendidikan terbaik untuk melatih tenaga kesehatan seperti dokter, dokter spesialis, dan subspesialis di Indonesia. 


Ari menambahkan bahwa layanan kesehatan di RSCM, yang khususnya dalam kategori layanan eksekutif terbaik, juga berhasil meraih peringkat pertama. Dia mengucapkan terima kasih kepada semua anggota akademis, baik dari RSCM maupun FKUI, atas kontribusi mereka dalam memberikan bantuan dan kinerja terbaik.

“Pelayanan di RSCM Kencana khusus swasta meraih peringkat pertama dengan layanan eksekutif terbaik di Indonesia. Selamat untuk civitas akademika FKUI dan civitas hospitalis RSCM. FKUI RSCM Menolong Memberikan Yang Terbaik,” ucapnya.


Budi Gunadi Sadikin juga menegaskan dalam transformasi kesehatan, parameter layanan kesehatan harus dijaga agar masyarakat tetap sehat. 

Selain itu, ia juga mengingatkan agar rumah sakit vertikal memiliki kemampuan bersaing dengan rumah sakit swasta melalui empat hal yang menjadi perhatian.


"Ada empat hal yang harus menjadi perhatian layanan rujukan agar dapat bersaing dengan rumah sakit swasta. Empat hal itu yakni perbaikan perhitungan remunerasi, perbaikan layanan eksekutif, perbaikan infrastruktur, dan perbaikan tata kelola," ujar Menteri Kesehatan, Budi Gunadi.